Info Sukabumi

Rakor TPPS : Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Sukabumi Tunggu Keputusan Resmi SSGI

Elmitra News – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi melaksanakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Rakor dibuka oleh Wakil Bupati Sukabumi Andreas didampingi Sekda H. Ade Suryaman, bertempat di kawasan Kecamatan Sukabumi, pada Senin (28/04/2025).

Dalam laporannya, Kepala DPPKB Uus Firdaus menyampaikan bahwa Rakor Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sukabumi tahun 2025 tersebut dihadiri oleh 50 peserta dari unsur perangkat daerah yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

“Tujuan Rakor ini untuk membahas strategi penurunan Percepatan Stunting, meningkatkan koordinasi antara TPPS, serta menentukan dan menyepakati target penurunan Stunting di Kabupaten Sukabumi,” kata Uus, pada Senin (28/04).

Sementara itu dalam arahannya, Wakil Bupati Sukabumi Andreas mengatakan Rakor tersebut merupakan momen penting untuk mengevaluasi capaian, mengidentifikasi hambatan, dan merumuskan strategi lebih lanjut guna mengakselerasi penurunan angka stunting di Kabupaten Sukabumi.

“Kita bersyukur seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting memiliki komitmen yang kuat untuk terus berupaya meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Kabupaten Sukabumi,” ungkapnya.

indihome sukabumi

Hal ini, lanjut Wabup akan menjadi langkah sinergis untuk menguatkan Komitmen bersama antara Pemerintah Darah dengan seluruh Steakholder terkait dalam upaya menurunkan Stunting di tahun 2025

“Saya menegaskan bahwa Kabupaten Sukabumi berkomitmen akan mendukung Penuh program tersebut sebagai salah satu upaya mewujudkan Zero New Stunting di Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya.

Sedangkan narasumber rakor, Kabid UPK Dinkes Kabupaten Sukabumi Cucu Sumintardi, dalam paparan Hasil Pengukuran dan Intervensi Stunting mengungkapkan terdapat penurunan angka stunting dari 27% menjadi 18,7%  dari hasil survey SSGI tahun 2024 lalu, meski demikian Pemkab Sukabumi masih harus menunggu pengumuman resminya.

“Ada informasi mengenai survei status gizi, meskipun memang belum dipublikasikan secara resmi. Survei itu memang belum terpublikasi, tetapi pada saat petugas enumerator itu melakukan  pengukuran, data itu dicatat oleh teman-teman petugas gizi dan dilaporkan ke kami, datanya 18,7%, tetapi apakah akan ada perubahan dan tidak, nanti hasilnya ada keputusan resmi dari SSGI,” tegasnya.

“Sekarang ada strategi nasional (stranas), jadi target 14% di tahun 2024, ternyata di stranas itu ada perubahan target, karena memang mungkin di tingkat nasional turunnya tidak maksimal dan di daerah-daerah lain itu tidak cukup maksimal turunnya, targetnya menjadi 18%,” tambahnya.

“Kami di Dinas Kesehatan, untuk menurunkan angka stunting itu dengan intervensi spesifik yaitu menangani ibu hamil, kemudian anak bayi balita, dan usia remaja, sedangkan di pihak lain ada intervensi sensitif, seperti penyediaan air yang bersih, sanitasi, dan lainnya,” tandasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button