Bakti Sosial Forsilipro Kabupaten Sukabumi “Kami Bersama Ikut Peduli Sesama”
Radio Elmitra News – Forum Silaturahmi Lintas Profesi (Forsilipro) Kabupaten melaksanakan Bakti Sosial dalam rangka tanggap bencana, berupa Trauma Healing, Edukasi PHBS, Insfeksi Sanitasi Lingkungan Pengungsian dan Pemberian Donasi, di Kampung Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Minggu (15/12/2024).
Bakti Sosial yang mengusung tema “Kami Bersama Ikut Peduli Sesama”, merupakan program terintegrasi lintas profesi kesehatan dalam penanganan masalah kesehatan pada situasi tanggap darurat bencana yang terjadi di kabupaten Sukabumi.
Forum Silaturahmi Lintas Profesi (Forsilipro) yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, terpanggil untuk dapat melakukan intervensi masalah kesehatan ini secara komprehensif, dilakukan secara terintegrasi bersama sama dari semua sisi keilmuan.
Forum silaturahmi lintas profesi ini terdiri dari organisasi profesi kesehatan, diantaranya Ikatatan Apoteker Indonesia (IAI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Terafis Gigi Mulut Indonesia (PTGMI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Persatuan Ahli Tehnologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), dan Asosiasi Klinik (ASKLIN).
Kegiatan Bakti Sosial Forsilipro dilepas oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami, didampingi Sekretaris Daerah, Kepala Posko Tanggap Darurat Bencana dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Andi Rahman, dari Pendopo Sukabumi, Minggu (15/12/2024).
Dalam sambutannya, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengapreasiasi kepedulian dari Forsilipro Kabupaten Sukabumi yang telah ikut membantu kebutuhan warga terdampak bencana dan membantu meringankan beban pemerintah dalam hal penanganan bencana.
“Tentunya kepada organisasi profesi dan dinas kesehatan yang akan melakukan kajian lapangan, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di wilayah gegerbitung, ciengang, dan suradita sekitarnya,” tegasnya.
“Kemudian dapat mengidentifikasi untuk membantu mendata persoalan-persoalan dilapangan, yang dimungkinkan menjadi evaluasi, terutama bagi tim posko utama dibawah komando pak Dandim untuk bisa melakukan percepatan penanganan dalam menyikapi kebutuhan dasar maupun kebutuhan-kebutuhan lain yang bisa dilakukan pemerintah untuk masyarakat terdampak ataupun yang terkena bencana,” tandasnya.
Dengan semangat kebersamaan, Tim ini berhasil melewati dinamika perjalanan yang sangat luar biasa indah dan menantang.
Adapun agenda kegiatan yang dilaksanakan di lokasi, yakni di Kampung Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, meliputi Serah terima donasi secara simbolis dari para ketua OP (Organisasi Profesi Kesehatan); Trauma healing; Penyuluhan Kesehatan Reproduksi, Gizi, PHBS; Pemeriksaan Kesehatan, home visite dan pengobatan; Inspeksi Sanitasi, dan Kunjungan daerah pergeseran tanah.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Andi Rahman mengatakan kegiatan ini dilaksanakan atas semangat kebersamaan dari seluruh organisasi kesehatan untuk peduli sesama, sebuah perhatian terhadap korban bencana Alam yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.
“Bencana alam di kabupaten Sukabumi baik berupa Banjir, Longsor, Pergeseran tanah, maupun Angin Kencang berdampak juga pada kondisi kesehatan di Kabupaten Sukabumi, dengan adanya penduduk di pengungsian mengakibatkan masalah kesehatan fisik maupun psikologis, terutama yang berkaitan dengan kondisi alam dan kesehatan lingkungan,” ucapnya.
“Dari laporan yang disampaikan PIC Puskesmas, didapatkan data bahwa penyakit saluran pernafasan (batuk/pilek) menduduki peringkat terbanyak, selanjutnya disusul dengan tingginya kasus gatal-gatal, demam dan diare. Dengan banyaknya pengungsi usia rentan baik bayi, balita, bumil dan lansia juga berdampak terhadap status kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak,” ujarnya.
“Kondisi kesehatan lingkungan juga banyak yang memprihatinkan, keterbatasan dalam ketersediaan sarana air bersih, dan pengelolaan sampah yang tidak memenuhi syarat dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan,” ungkapnya.
Andi mengaku bersyukur kegiatan bakti sosial Forsilipro mendapatkan antusias masyarakat yang sangat baik, menyambut kehadiran para organisasi profesi dalam kegiatan ini.
“Masyarakat juga sangat berterimakasih dan merasa terbantu, semoga tugas mulia para tenaga kesehatan ini berjalan lancar dan mendapat nilai ibadah dihadapan Allah SWT,” harapnya.
“Dari 180 jiwa terdampak, hadir pada kegiatan tersebut sekitar 126 orang, terdiri dari anak balita, anak usia sekolah dasar, remaja dan lansia,” pungkasnya.