Perumda Agro Mandiri Sukabumi Targetkan Pembangunan Industri Pengolahan Padi Modern pertama di tahun 2025
Radio Elmitra News – Pasca Kabupaten Sukabumi terpilih sebagai winner the best investment challenge dalam kategori best investment project for inflation control dalam event the 6 th West Java Investment Summit (WJIS) 2024 yang dilangsungkan di Trans Convention Center Bandung, beberapa waktu lalu.
Dalam acara tersebut Pemerintah Kabupaten Sukabumi berkesempatan bisa melakukan MoU dengan CV.Menata Citra Selaras dalam rencana pembangunan Modern Rice Milling Unit (RMU) di Kabupaten Sukabumi.
Nantinya MCS akan bekerjasama dengan Pemkab Sukabumi melalui Perumda Agro Sukabumi Mandiri (ASM) yang memiliki ide/ konsep yang dinyatakan sebagai winner di ajang West Java Investment Summit (WJIS) 2024.
“Kemenangan ini merupakan sebuah prestasi yang luar biasa ditengah Perumda ASM yang tengah diserang, dirongrong, banyak tekanan dari berbagai kalangan,” ungkap Yuga Gandara, Direktur Bisnis Perumda ASM kepada awak media, Senin (23/09/2024).
Menurut Yuga, saat ini Perumda ASM mengalami banyak tekanan dari sejumlah pihak, pasalnya Perusahaan Daerah milik Pemkab Sukabumi ini dinilai belum bisa menorehkan kerja terbaiknya sejak Perumda ini berdiri.
Asumsi tersebut tidak ditepisnya, namun dijelaskan Yuga, Pihaknya belum bisa bekerja secara optimal mengingat hingga saat ini penyertaan modal pada Perumda ASM relatif sangat kecil.
“Hal itu dikarenakan secara FS kami membutuhkan modal 100 Miliar sementara penyertaan modal ke Perumda ASM ini hanya 15 miliar, sehingga hasilnya akan jauh dari yang diharapkan,” tambahnya.
Namun dengan capaian prestasi yang diraih Perumda ASM di West Java Investment Summit (WJIS) 2024, Yuga mengaku optimis Perumda ASM mampu bangkit dan menjadi salahsatu perusahaan milik Pemkab Sukabumi terdepan.
Disinggung terkait kesan saat mengikuti ajang bergengsi melawan 27 Kota Kabupaten di Jawa Barat, Yuga Gandara angkat suara.
“Kami punya keyakinan menang karena sebenarnya proposal ini sudah kami siapkan sejak 2 tahun lalu sehingga ketika mengikuti ajang ini proposal kami merupakan salah satu proposal terbaik diantara proposal lain, ditambah kami menang dalam hal isu yang berkembang yaitu isu inflasi dan isu ketahanan pangan.” jelasnya.
“Penilaian dalam ajang ini meliputi aspek legal yakni kesesuaian dengan tata ruang, jadi kalau di Sukabumi sendiri kawasan industri ditempatkan di Cikembar tetapi untuk pangan ini ada kekhususan sehingga ditempatkan di wilayah Jampang. Lalu ada penilaian dari aspek teknis, ada aspek pasar, bagaimana permintaan dan kebutuhan dan lain sebagainya ada disitu, lalu ada juga aspek ekonomi dan lingkungan. Jadi semua itu masuk ke dalam penilaian untuk proposal ditambah yang menilai itu tidak tanggung-tanggung bukan sembarang tim, diantaranya perwakilan dari kementerian, serta perwakilan Bank Indonesia, dan Dinas Perizinan Provinsi Jawa Barat,” papar Dir Bisnis Perumda ASM.
Setalah menghadapi persaingan ketat dengan 27 Kota/ Kabupaten di Jawa Barat dan Kabupaten Sukabumi masuk ke dalam 5 besar, dilanjut dengan penandatanganan kerjasama yang dilakukan oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami dengan CV Menata Citra Selaras, selanjutnya MoU ini akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama antara MCS dengan Perumda ASM.
“Nanti dari MoU ini akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang rencananya kita akan mengundang investor tanggal 3 atau 5 Oktober mendatang,” terang Yuga.
“Tapi sebelum itu ( pelaksanaan PKS) Perumda ASM dengan OPD terkait akan duduk bersama untuk merumuskan sistem kerjasamanya seperti apa,” imbuhnya.
Direktur Bisnis Perumda Agro Sukabumi Mandiri berharap realisasi kerja sama ini akan mulai berjalan pada tahun 2025 mendatang, disinggung terkait jumlah penyertaan modal dalam realisasi bisnis ini Yuga menyebut nilai penyertaan modal relatif fluktuatif antara 100 miliar hingga 1,5 Triliun.
“Rencananya realisasinya akan berjalan tahun 2025, untuk penyertaan modal nanti setelah dilakukan penelitian mendalam, jumlahnya relatif ya, kemarin dengan investor dibahas misal 100 miliar, dengan teknis dan mekanismenya seperti apa, bahkan penyertaan modal bisa mencapai 1,5 triliun,” tandasnya.