Elmitra 95 FMInfo Sukabumi

Apresiasi Eneng untuk Semangat Gotong Rotong Program JKN

Radio Elmitra News – Menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi Eneng Tati Kustini (40) adalah suatu berkah yang sangat besar. Karena melalui program ini Eneng dapat mengesampingkan kekhawatiran akan biaya pelayanan kesehatan saat dirinya dan anak-anaknya membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Sebagai seorang ibu tunggal saya sangat terbantu dengan adanya program JKN ini, dengan menjadi peserta JKN. Alhamdulilah saat diperlukan untuk berobat penggunaannya juga tidak sulit selama kita mengikuti alur ketentuan yang berlaku,” ujar Eneng kepada Tim Jamkesnews, senin (6/11).

Eneng yang rutinitas kesehariannya sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) wilayah Kabupaten Sukabumi dan bertugas sebagai staf pengajar di salah satu sekolah menengah pertama mengatakan bahwa menjadi peserta JKN adalah sebagai bentuk tindakan nyata warga negara untuk mendukung penuh program pemerintah.

“Sebelum ada program JKN, dulu untuk memiliki suatu jaminan kesehatan termasuk sulit, karena faktor biaya dan lain-lain. Sekarang semua lapisan masyarakat, selain yang didaftarkan oleh kantor tempat bekerja, dapat mempersiapkan jaminan kesehatan keluarganya dengan iuran yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing sebagai peserta mandiri,” kata Eneng.

Eneng kemudian menuturkan bahwa sebelum terdaftar sebagai peserta JKN dari segmen Peserta Penerima Upah (PPU), sebelumnya kepesertaannya terdaftar dari Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau biasa dikenal dengan peserta mandiri. Perpindahan segmen kepesertaan ini juga menjadi kesan tersendiri bagi Eneng.

indihome sukabumi

“Waktu itu saya sempat khawatir untuk mengurus perubahan status kepesertaan saya mengingat kesibukan tugas saya sehari-hari, tapi ternyata tidaklah sulit. Sekarang banyak pelayanan secara online yang dapat kita akses, ada juga Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA), Care Center 165, dan yang paling saya andalkan saat ini adalah Aplikasi Mobile JKN. Pelayanannya lebih praktis, cepat, dan mudah,” ungkap Eneng.

Melalui Aplikasi Mobile JKN ini contohnya Eneng dapat merubah fasilitas kesehatan tingkat pertamanya yang lebih dekat, dengan domisilinya langsung melalui handphone, tidak usah mendatangi kantor BPJS Kesehatan.

“Dan ternyata untuk berobat kita bisa daftar secara online juga melalui Aplikasi Mobile JKN, sangat praktis. Jadi waktu saya datang ke ke klinik antar anak saya berobat data pendaftaran saya sudah ada dan tidak perlu menunggu lama karena lebih hemat waktu pendaftarannya sudah dilakukan di rumah,” kata Eneng.

Hal ini sangat berkesan buat Eneng karena mengingat anak pertamanya akan menjalani pendidikan di luar Kota Sukabumi. Tentunya kemudahan pelayanan melalui Aplikasi Mobile JKN ini menjadi salah satu bekal yang harus dipersiapkan.

“Namanya ibu ya, pasti khawatir nanti bagaimana kalau anak sakit, dengan adanya perkembangan pelayanan JKN yang sangat mengerti kemajuan teknologi saat ini tentunya saya sangat bersyukur. Mudah-mudahan ke depannya akan banyak inovasi-inovasi pelayanan lainnya dari BPJS Kesehatan,” harap Eneng.

Mengenai pemanfaatan program ini secara pribadi, Eneng pernah menggunakannya dulu saat melahirkan dan untuk anak-anaknya saat sakit akhir-akhir ini. Bagi Eneng walaupun jarang menggunakan untuk berobat, sudah menjadi kewajiban setiap peserta untuk memahami pentingnya memastikan status kepesertaannya selalu update. Bagi pegawai ASN seperti dirinya Eneng paham betul jika ada berkas kepegawaiannya yang terbaru maka harus dilaporkan kepada BPJS Kesehatan untuk disesuaikan dengan data kepegawaiannya yang terkini.

“Tidak lupa juga harus saling mengingatkan, di keluarga besar saya pun saya imbau untuk selalu menyadari bahwa Program JKN ini hadir untuk kepentingan orang banyak. Iuran yang kita bayarkan walaupun saat kita sehat tidak kita rasakan manfaatnya tetapi sangat membantu peserta lainnya yang membutuhkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kondisi medisnya.” ungkap Eneng.

Semangat gotong royong dari Program JKN inilah yang Eneng sangat apresiasi. mulai dari saling bantu melalui iuran dari pesertanya, juga upaya BPJS Kesehatan serta pihak lainnya yang terkait dalam mengembangkan pelayanan yang terbaiknya. Karena menunjukkan bahwa akar budaya dari masyarakat memang sangat erat dengan suksesnya penyelenggaraan program ini.

sumber : jamkesnews.com

Related Articles

Back to top button