Komitmen Merawat Budaya Sunda, Padepokan Putera Giriharja 3 Semarakkan Puncak HUT Ke-111 “Ayeuna Waktuna Kota Sukabumi Bercahaya”

Elmitra News – Upaya konservasi atau merawat budaya Sunda menjadi salah satu visi utama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi.
Komitmen tersebut selaras dengan visi besar Kota Sukabumi Bercahaya, yang bertumpu pada semangat membangun kota yang Bersih, Cerdas, Harmonis, dan Berbudaya.
Sebagai implementasi nyata, Pemerintah Kota Sukabumi menggelar pementasan wayang golek yang menghadirkan dalang kondang Dadan Sunandar Sunarya dari Padepokan Putera Giriharja 3.
Pagelaran ini menjadi acara puncak dalam rangkaian perayaan Hari Jadi ke-111 Kota Sukabumi, yang digelar di Lapang Merdeka, pada Sabtu malam (26/04/2025).
Lapang Merdeka dipadati oleh warga dari berbagai penjuru Sukabumi. Riuh antusiasme masyarakat membuktikan bahwa tradisi wayang golek masih mendapat tempat istimewa di hati masyarakat, sekaligus memperlihatkan semangat warga dalam menjaga budaya Sunda sebagai warisan leluhur.

Dalam sambutannya sebelum pementasan dimulai, Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menyampaikan bahwa tema Hari Jadi ke-111 Kota Sukabumi adalah “Ayeuna Waktuna Kota Sukabumi Bercahaya”, dengan mengusung nilai Bersih, Cerdas, Harmonis, dan Berbudaya.
Wali Kota mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendoakan Pemerintah Kota Sukabumi agar senantiasa diberi kekuatan dalam mewujudkan masyarakat IMAN, yakni Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis.
Ayep Zaki menegaskan bahwa doa dan dukungan masyarakat menjadi energi utama bagi pemerintah dalam bekerja dan menghadirkan kebijakan yang menyentuh rakyat.
“Berbagai program unggulan yang tengah dan akan dilaksanakan, seperti pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang merata dan berkualitas, penyediaan penerangan jalan umum di seluruh Kota Sukabumi, serta rancangan program dana abadi untuk kesejahteraan masyarakat,” kata H. Ayep Zaki, pada Sabtu (26/04) malam.
Selain itu, Wali Kota juga menyoroti program peningkatan insentif untuk RT, RW, Guru Ngaji, Marbot, dan Kader Posyandu sebagai bentuk apresiasi terhadap peran mereka di tingkat komunitas.

Ayep Zaki juga mengungkapkan bahwa 50% gaji dirinya dan Wakil Wali Kota telah disalurkan untuk bantuan anak yatim, serta dukungan untuk pelaku usaha ultra mikro. Tak ketinggalan, Pemerintah Kota Sukabumi juga tengah mengembangkan program wakaf dengan pengelolaan yang profesional dan produktif.
Mengakhiri sambutannya, Ayep Zaki menekankan pentingnya acara puncak ini sebagai bentuk nyata konservasi budaya Sunda.
“Malam ini kita akan menyaksikan pagelaran wayang golek sebagai bagian dari upaya ngariksa-ngariksa budaya Sunda, yang merupakan jati diri urang Sunda, urang Sukabumi,” ungkapnya.
Wali Kota juga mengimbau seluruh warga dan para penonton untuk menjaga ketertiban, kebersihan, dan keamanan di Lapang Merdeka. Sebab, Lapang Merdeka adalah ruang publik kolektif yang harus dirawat dan dijaga sebagai simbol peradaban Kota Sukabumi yang bercahaya.
“Dengan semangat kebersamaan, pagelaran wayang golek ini menutup rangkaian peringatan Hari Jadi ke-111 Kota Sukabumi dengan penuh makna, membuktikan bahwa Sukabumi tetap berkomitmen menjaga budaya di tengah modernitas zaman,” pungkasnya.