Info Sukabumi

Pasang Ring Jantung Bebas Iur Biaya Berkat Program JKN

Radio Elmitra News – Ina Lisnawati (26), warga asal Cisaat, Kabupaten Sukabumi telah merasakan manfaat besar adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Saat ditemui pada Senin (18/10), ia membagikan pengalaman orang tuanya yang terbantu dengan Program JKN terutama saat mengakses layanan kesehatan baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

“Waktu itu sekitar dua tahun lalu, bapak mengeluhkan cepat lelah dan kakinya bengkak, jadi saya bawa ke Puskesmas sesuai FKTP yang terdaftar. Setelah diperiksa oleh pihak Puskesmas, diagnosanya adalah gagal jantung, sehingga harus dirujuk ke poli jantung di salah satu rumah sakit di Kabupaten Sukabumi untuk dapat diperiksa lebih lanjut,” kata Ina.

Ina menceritakan bahwa pihak rumah sakit memberikan berbagai layanan kesehatan yang menunjang pemeriksaan atas diagnosa awal dari FKTP.

“Di rumah sakit, bapak diperiksa oleh petugas, seperti elektrokardiografi (EKG) dan ekokardiografi. Hasil dari pemeriksaannya, terdapat penyempitan pembuluh darah di jantung, sehingga disarankan oleh dokter poli untuk segera dilakukan operasi pemasangan ring jantung,” jelas Ina.

Ia menyampaikan, setelah mendapatkan informasi bahwa perlu dilakukan operasi. Bapak dari Ina merasa belum siap, sehingga diberikan jadwal kontrol terlebih dahulu.

indihome sukabumi

“Saat diberi tahu, bapak harus dioperasi, saya panik dan bapak saya juga belum siap saat itu. Sebetulnya, sesuai indikasi medis dari pihak rumah sakit sudah disarankan untuk operasi. Namun, karena bapak belum siap, dari poli jantung di rumah sakit tersebut disarankan untuk tetap melakukan kontrol setiap bulan di rumah sakit tersebut,” tambah Ina.

Pada kesempatan yang sama, Ina pun mengutarakan setelah kontrol ketiga, bapaknya telah siap untuk menjalani operasi. Namun, dikarenakan di rumah sakit tersebut tidak tersedia untuk pemberian layanan operasi pemasangan ring jantung, pihak rumah sakit merujuk ke rumah sakit lain di Kota Sukabumi.

“Saat kontrol ketiga berarti di tiga bulan berikutnya, bapak saya sudah siap untuk menjalani operasi. Dari rumah sakitnya memberikan surat rujukan ke rumah sakit di Kota Sukabumi, karena untuk pemasangan ring jantung, layanan di rumah sakit sebelumnya tidak tersedia. Lalu, saya lanjut bawa bapak saya ke rumah sakit di Kota Sukabumi untuk melakukan pendaftaran tindakan operasi,” ujar Ina.

Setelah melakukan pendaftaran untuk tindakan operasi di rumah sakit, Ia mendapatkan informasi bahwa operasi tidak dilakukan langsung di bulan yang sama. Ina menyampaikan, bahwa informasi terkait ketersediaan jadwal tindakan operasi ia dapat setelah satu bulan lebih sejak Ina mendaftar.

“Dikarenakan antrean untuk tindakan operasi tersebut lumayan banyak, jadi saya dan keluarga menunggu terlebih dahulu terkait informasi jadwal tindakan operasi. Alhamdulillah setelah satu bulan lebih saya dapat kabar dari rumah sakit, bahwa jadwal tindakan sudah tersedia. Tidak lama dari itu, sekitar dua minggu berikutnya sudah dapat konfirmasi dari rumah sakit untuk kepastian jadwal tindakan operasi bapak dan selama menuju tanggal tindakan, bapak saya di cek kesehatannya secara berkala di rumah sakit tersebut,” tutur Ina.

Dengan penuh rasa haru, Ina mengatakan bahwa sangat beruntung telah terdaftar sebagai peserta JKN, sehingga pengobatan orang tuanya tidak perlu mengeluarkan biaya lagi asal sesuai indikasi medis dan layanannya bukan atas permintaan sendiri. Ina juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BPJS Kesehatan.

“Untungnya bapak saya sudah terdaftar menjadi Peserta JKN. Kan kalau misalkan kita biaya sendiri itu kan puluhan juta. Alhamdulillah sudah ditanggung BPJS Kesehatan semuanya asalkan sesuai indikasi medis dan bukan atas permintaan sendiri, dan sekarang bapak sudah bisa kerja lagi. Tapi, sampai saat ini masih tetap kontrol ke rumah sakit setiap bulan. Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran Program JKN, saya dan keluarga sangat amat terbantu sekali.” kata Ina.

Ina sangat memahami nilai gotong royong yang menjadi slogan penyelenggaraan Program JKN. Ia turut mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melupakan kewajiban membayar iuran khususnya untuk peserta mandiri.

“Untuk peserta mandiri terutama yang saat ini menunggak, kita pikirkan kembali dan kita dapat analogikan kalau kita sedang sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan misalnya sampai operasi, itu kan biayanya besar. Saat kita mendapatkan layanan tersebut, sebetulnya kita sedang dibantu oleh orang lain juga. Oleh karena itu, jangan sampai melupakan kewajiban kita untuk membayar iuran.” tutup Ina.

sumber : jamkesnews.com

Related Articles

Back to top button