Info Sukabumi

Mobile JKN Solusi Andal Urai Antrean Panjang di RSUD Cimacan

Radio Elmitra News – Kehadiran Aplikasi Mobile JKN telah memberikan dampak positif bagi seluruh peserta JKN. Salah satu yang merasakan dampak signifikan dari kehadiran aplikasi ini adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan. Dengan berbagai fitur dari Aplikasi Mobile JKN tidak hanya memudahkan peserta JKN dalam mengakses layanan kesehatan, tetapi juga memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang sering dihadapi oleh rumah sakit terutama terkait antrean.

Kepala Instalasi Rawat Jalan RSUD Cimacan, Afif Imanfadanu menyampaikan bahwa salah satu masalah klasik yang sering kali ditanyakan pasien dan rumah sakit adalah antrean panjang. Sebelum adanya Mobile JKN, pasien datang jauh-jauh hari sebelum jadwal pelayanan untuk mendapatkan nomor antrean.

“Sebelum diterapkan full online Mobile JKN, kita ada masalah di sini, dimana pasien itu bahkan dari pukul 4 subuh atau bahkan pukul 3 subuh sudah ada yang antre di depan rumah sakit. Yang antre pun tidak hanya dari pagi, bahkan dari malam sudah mulai ada yang antre. Apalagi bulan puasa lalu, pukul 1 malam sudah ada yang antre. Itu antrenya juga bukan hanya 1 sampai 2 orang dan benar-benar di depan, di luar gedung rumah sakit, karena rumah sakit mesti di kunci, sehingga banyak yang menunggu di luar,” tutur Afif.

Afif juga mengungkapkan, dengan antrean manual dapat menyebabkan antrean panjang, hal tersebut dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang membuka jasa calo.

“Para pasien ini kenapa bela-belain ngantre, karena berebut kuota yang manual tadi. Kalau manual mereka kan istilahnya H- berapa jam sebelum poli, itu harus cepet-cepetan. Hal tersebut menjadi suatu kesempatan untuk orang-orang menggunakan calo dan segala sejenisnya,” ungkap Afif.

indihome sukabumi

Menurutnya, setelah kehadiran Aplikasi Mobile JKN, pihak rumah sakit dapat bernafas lega, karena aplikasi besutan BPJS Kesehatan itu bisa mengurai antrean yang panjang. Hal ini juga membantu dalam mengurangi beban kerja petugas pendaftaran dan meminimalkan kesalahan administrasi. Selain itu, Aplikasi Mobile JKN juga membantu rumah sakit dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya, seperti ruang tunggu dan tenaga medis. Dengan demikian, kualitas pelayanan untuk pasien dapat ditingkatkan secara signifikan.

Afif menjelaskan bahwa dengan adanya Mobile JKN, pasien tidak perlu lagi datang jauh-jauh hari untuk mendapatkan nomor antrean. Dengan fitur pendaftaran online, pasien dapat mengatur jadwal kunjungan sesuai dengan kesediaannya.

“Jika para pasien daftar dengan Mobile JKN, mereka sudah langsung tahu jam pelayanan mereka nanti jam berapa kira-kira. Misalnya jadwal saya pukul 11, berarti pukul 10 harus sudah di rumah sakit. Jadi hal tersebut dapat mengurai antrean, kalau manual mereka belum tahu dan masih meraba-raba, karena tidak tahu jam berapa praktiknya,” ungkap Afif.

Pihak rumah sakit telah merasakan manfaat signifikan dari penggunaan Aplikasi Mobile JKN dalam meningkatkan efisiensi pelayanan pasien. Afif menceritakan terkait di balik kemudahan yang ditawarkan, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, salah satunya dalam penggunaan antrean online oleh pasien yang kontrol ke RSUD Cimacan.

“Setelah kita coba full online, untuk semua pasien yang kontrol rutin, kami arahkan harus menggunakan Mobile JKN dan yang kita rasakan mungkin akan lebih baik, apabila Mobile JKN terdapat pembagian lagi terkait jenis kontrol, apakah termasuk kontrol rawat inap dan ada kontrol rawat jalan. Dikarenakan tidak dibagi dua jenis tersebut, para pasien saling berebut kuota antrean kontrol,” kata Afif.

Dalam kesempatan yang sama, Afif juga menyampaikan usulan mengenai mekanisme antrean online pada Mobile JKN khususnya pada pasien yang melakukan kontrol ke rumah sakit dan mendaftar menggunakan antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN.

“Kalau bisa, pada Aplikasi Mobile JKN dapat dipisahkan antara kontrol rawat inap dengan kontrol rutin rawat jalan. Sehingga, jika ada segmentasi seperti ini di Mobile JKN, kita dapat mengondisikan terkait kuota total. Misalnya total kuota 30, untuk kontrol rawat inap 5 dan kita simpan kuota 25 untuk kontrol rutin rawat jalan,” ujar Afif.

Tak lupa, Afif mengutarakan harapannya kepada BPJS Kesehatan terkait kemudahan fitur Mobile JKN dan kestabilitan jaringan. Sebab, sering terjadinya gangguan jaringan pada aplikasi di jam operasional, sehingga berdampak langsung pada pelayanan yang diberikan kepada pasien.

“Kami harapkan Aplikasi Mobile JKN dapat disempurnakan lagi, sehingga masyarakat lebih banyak yang menyadari bahwa mudah pakai Mobile JKN, lalu harapan kita juga lebih dipermudah lagi untuk penggunaannya kepada user, terutama user yang usianya sudah lanjut. Kemudian, terkait kestabilan jaringan aplikasi pun diutamakan, karena lumayan sering mengalami trouble dan kami bergantung terhadap aplikasi tersebut karena sudah full online,” tutup Afif.

sumber : jamkesnews.com

Related Articles

Back to top button