Media Gathering KPU Kabupaten Sukabumi Sosialisasikan Tahapan Pilkada Serentak tahun 2024
Radio Elmitra News – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi mengelar Media Gathering dalam rangka sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2024, di Goalpara Tea Park Sukabumi, Senin (12/08/2024).
Kegiatan media gathering dibuka Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Kasmin Belle didampingi anggota KPU, dan dihadiri oleh pewakilan organisasi media dan insan pers, dengan menghadirkan narasumber Kadiv Sosdiklih dan Parmas KPU Provinsi Jabar Hedi Ardia dan Ketua PWI Kabupaten Sukabumi.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Kasmin Belle menyampaikan tujuan dari acara ini untuk menjalin silaturahmi dan sisinergitas antar KPU dengan insan media untuk bersama-sama mensukseskan pelaksanaan Pilkada Serentak pada 27 November 2024 mendatang.
“Hari ini kami melaksanakan kegiatan ini dalam artian untuk menyambung tali silaturahim dengan insan media di kabupaten Sukabumi,” ucapnya.
“Selain silaturahmi juga, untuk menyamakan persepsi tentang kerja-kerja KPU dalam pelaksanaan tahapan pilkada,” ujarnya
“Kami selaku penyelenggara yang sedang melaksanakan tahapan pilkada, kami ingin temen-temen dari media bisa mengetahui kegiatan KPU, dan kami juga berharap apapun kegiatan yang kami lakukan dapat sebarluaskan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosdik Parmas) KPU Provinsi Jawa Barat Hedi Ardia dalam paparan terkait “Sinergitas Humas, Media dan Pers, Kunci Keberhasialn Sosialisasi Pilkada Serentak Tahun 2024”, menjelaskan tentang fungsi media sebagai penyampai informasi, pengawas dan penengah.
“Ketika media sebagai penyampai informasi, maka media disitu punya peran bagaimana menyampaikan tentang tahapan apa yang sedang dilakukan oleh KPU, kemudian profil kandidat visi misi, program dan sebagainya kepada masyarakat, sehingga pada 27 November nanti di publik datang ke TPS itu punya referensi yang cukup untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpin kabupaten Sukabumi 5 tahun kedepan,”
“Yang kedua, media itu berperan sebagai pengawas, karena media berperan sebagai pengawas maka media punya andil dalam memberikan kritik terhadap apa yang terjadi dalam tahapan pilkada Ini, bisa memberikan informasi, bisa memberikan masukan kepada penyelenggara terkait dengan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi, dan tidak menutup kemungkinan media juga bisa memberikan masukan kepada KPU itu sendiri,”
“Dan yang terakhir, media sebagai penegah artinya media menjembatani komunikasi antara KPU dan Publik,” bebernya.
Hedi menyebut Pilkada ini punya potensi konflik kepentingan, karenanya perlu ada pihak-pihak yang bisa menjembatani untuk menyampaikan aspirasi dan masukan terkait masa depan kabupaten Sukabumi 5 tahun kedepan.
“Tentu kita semua punya tanggungjawab besar dalam menjalankan peran penting ini, oleh karenanya saya tak henti-hentinya mengajak semua pihak untuk jalan sesuai dengan tuppksinya masing-masing, silahkan rekan-rekan media menyampaikan informasi kepada publik terkait dengan tahapan penyelenggaraan Pilkada, dan kami pun menjalani semua tahapan ini dengan sebaik-baiknya dengan mengikuti aturan yang ada,” tegasnya.
“Kita berharap pada akhirnya, Pilkada di Sukabumi itu angka partisipasi pemilihnya naik minimal 2%, target naik minimal 2% pun bukan perkara mudah, oleh karena itu perlu kita upayakan untuk menjaga mood publik ini tetap terjaga dengan baik, yang artinya masyarakat mengetahui nanti 27 November kita akan memilih lagi Bupati, kita akan memilih lagi Gubernur, itu yang perlu disampaikan ke publik sehingga publik mengetahui, publik punya hak untuk mendapatkan informasi yang utuh,” tandasnya.