Puncak Peringatan HAS 2023, Stop Stigma dan Diskriminasi, Akhiri AIDS 2030
Radio Elmitra News – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi menyelenggarakan puncak peringatan Hari Aids Sedunia (HAS) tahun 2023, dengan mengusung tema “Bergerak Bersama Komunitas, Akhiri AIDS 2030”, di Pangrango Resort, Sabtu (02/12/2023).
Puncak peringatan HAS tahun 2023 tingkat Kabupaten Sukabumi, dihadiri Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar, Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, unsur Forkopimda, perwakilan Perangkat Daerah, dan Komuitas Relawan Peduli AIDS.
Sebagaimana diketahui Kabupaten Sukabumi yang mempunyai 47 Kecamatan, saat ini hampir semua Kecamatan ditemukan Kasus HIV-AIDS, yang setiap harinya perkembangan kasusnya kian bertambah, menurut data sistem informasi HIV-AIDS (SIHA) maupun non sistem informasi HIV-AIDS (non SIHA) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi secara kumulatif kasus HIV-AIDS dari waktu ke waktu menunjukan peningkatan yang sangat signifikan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi mencatat dari Tahun 2004 – 2022 terdapat 1.295 orang dan temuan baru dari bulan Januari – September 2023 berjumlah 208 kasus yang terinfeksi HIV di Kabupaten Sukabumi.
Dalam laporannya Ketua Pelaksana Harian II KPA Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi mengatakan, kegiatan kali ini mengambil tema bergerak bersama komunitas akhiri AIDS 2030, hal ini sebagai motivasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan dukungan untuk orang dengan HIV-AIDS.
“Kegiatan kali ini diisi dengan berbagai aksi sosial. Selain itu, untuk membangun solidaritas dan menghapus stigma di masyarakat,” ungkapnya.
Maka dari itu, Agus Sanusi yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menekankan untuk bergerak bersama komunitas, melawan stigma dan diskriminasi. Sehingga, para penderita mampu merawat dirinya sendiri.
“Semoga ke depan, semua kasus yang terjadi dapat diobati dengan baik. Selain itu, resiko penyebaran bisa dihilangkan atau ditekan,” singkatnya.
Sementara itu, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengajak masyarakat untuk berhenti berstigma dan mendiskriminasi para penderita HIV-AIDS.
“tentunya harapan kita masyarakat sudah harus bisa paham bahwa HIV-AIDS ini dilingkungan itu tidak boleh memberikan stigma dan diskriminasi kepada para penderita,” ujarnya.
“Saya mengajak masyarakat untuk tidak mengucilkan atau melarang penderita HIV-AIDS bersosialisasi,” ucapnya. .
Menurut Marwan berkomunikasi dengan penderita HIV-AIDS tidak akan tertular, karena salah satu penyebarannya bisa terjadi lewat berhubungan badan.
“Lewat hubungan badan, penggunaan jarum suntik bersama, atau juga transfusi darah, itu baru beresiko. Kalau hubungan komunikasi begini, tidak masalah,” bebernya.
“Perlu keyakinan bersama untuk menjawab persoalan. Ini momen penting untuk mengingat komitmen kita dalam mengakhiri AIDS,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Ustadz Peduli Aids (UPA) Kabupaten Sukabumi Ustadz Timan Sutiman menyebut keberadaan komunitas relawan peduli AIDS tentunya menjadi sangat penting sebagai upaya dalam rangka menuntaskan pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS.
”Alhamdulillah, komunitas banyak di kabupaten Sukabumi, inilah kelebihan Kabupaten Sukabumi sehingga bisa sama-sama berkolaborasi, sama-sama bergerak di tiap desa, kecamatan untuk selalu terus mengkampanyekan pentingnya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Sukabumi,” jelas Ustadz Timan.
Sedangkan Ketua Pekerja Peduli AIDS (P2A) Kabupaten Sukabumi Anugrah Restu berharap dengan adanya komunitas-komunitas relawan in, kita dapat bergerak bersama-sama untuk mencapai tujuan dalam pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di komunitas masing-masing.
“sehingga apa yang terjadi di perusahaan juga bisa terjadi juga di seluruh lapisan masyarakat, kalau memang kita semua kompak, Saya yakin target akhiri AIDS di 2030 nanti, bisa kita capai,” tandasnya.