BPBD Kabupaten Sukabumi Gelar Apel Kesiapsiagaan Antisapasi Bencana Hidrometeorologi
Radio Elmitra News – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menggelar apel kesiapsiagaan bencana, Rabu (25/10/2023).
Apel Kesiapsiagaan Bencana yang mengususng tema “Bangun Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Bencana, Kurangi Risiko Bencananya untuk Siap Siaga dan Selamat”, dipusatkan di Lapangan BPBD Kabupaten Sukabumi, Jalan Raya Ciangsana 1, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka antisipasi menghadapi bencana Hidrometeorologi tahun 2023, dipimpin oleh Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Jujun Juaeni, diikuti Personil BPBD, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) dan Relawan Bencana Kabupaten Sukabumi.
Seperti diketahui, Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan. Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
Plt Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni mengatakan kegiatan ini adalah bentuk kesiapsiagaan kita untuk menghadapi bencana Hidrometeorologi tahun 2023.
“bencana itu tidak bisa kita hindari, meskipun kita berharap tidak ada bencana tetapi kalaupun ada bencana kita semua sudah siap baik itu dari sisi orang maupun dari sisi mitigasi bencana,” jelasnya.
“karena kita ketahui bahwa keberhasilan sebuah penanggulangan bencana manakala dapat meminimalisir korban jiwa oleh karena itu kami sangat berharap dan akan berusaha agar di Kabupaten Sukabumi ketika ada bencana itu tidak memakan korban jiwa,” ungkapnya.
Terkait potensi bencana di Kabupaten Sukabumi yang merupakan wilayah terluas kedua se- Jawa dan Bali, Jujun menyebut dari peta kabupaten Sukabumi yang terdiri dari 47 Kecamatan, hampir semua daerah rawan bencana.
“0leh karena dibutuhkan kolaborasi dan sinergitas dari semua pihak agar dapat membangun kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana, kurangi risiko bencanya untuk siap siaga dan selamat,” tegasnya.
Lebih lanjut Jujun menyebut dengan sosialisasi dan edukasi dari P2BK yang merupakan kepanjangan tangan dari BPBD Kabupaten Sukabumi, diharapkan dapat meminimalisir terjadinya risiko bencana.
“dengan adanya teman-teman P2BK, mereka adalah orang-orang BPBD yang langsung terjun ke wilayah,” imbuhnya.
“tugas mereka, selain menjadi agen untuk melaporkan kejadian, mereka juga menjadi narahubung kita, narasumber kita untuk melakukan sosialisasi tentang penanggulangan bencana kepada masyarakat yang ada di kecamatan masing-masing,” tandasnya.