Penguatan TPPS Kecamatan, Kawal SSGI untuk hasilkan Data yang Akurat dan Berkualitas
Radio Elmitra News – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi melaksanakan kegiatan Pelatihan dan Penguatan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan se-kabupaten Sukabumi, bertempat di Pendopo Sukabumi, Rabu (18/09/2024).
Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi Uus Firdaus menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan oleh TPPS Kecamatan dan juga dalam rangka persiapan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) yang akan dilaksanakan pada akhir bulan September sampai dengan November 2024 mendatang.
“Selain itu, kita menguatkan kembali, meningkatkan pengetahuan mereka terkait dengan bagaimana kita melakukan intervensi baik sensitif maupun spesifik terkait dengan percepatan penurunuan stunting di kabupaten Sukabumi,” ungkap Uus, Rabu (18/09).
“Sesuai dengan amanat Perpres 72, dimana target 14% yang sudah dikoreksi oleh Bappenas jadi 18%, kita saat ini ada di posisi 27% sehingga diperlukan penurunan 9% lagi,” jelasnya.
“Mudah-mudahan di 2024 ini, target yang ditetapkan Bappenas sebesar 18%, kita bisa capai dan tentunya butuh kerjasama, kolaborasi semua stakeholder yang nanti akan dilakukan bersama-sama di lapangan,”pungkasnya.
Ditempat yang sama, Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Kukuh Dwi Setiawan mengatakan dalam upaya percepatan penurunan stunting sangat diperlukan sinergitas dan kolaborasi antara Pemda dengan Kecamatan dan Desa.
“Sebetulnya yang sangat operasional itu justru tenaga-tenaga didaerah, camat, kepala desa, PKK, kemudian juga ada PLKB dan para kader,” bebernya.
“Nah itu kan penting sekali untuk bisa dikonsolidasikan, pola kerja yang baik kemudian mereka tetap menjalankan pendampingan, itu yang seharusya nanti bisa dimunculkan kembali,” tambahnya.
Mengingat dalam waktu dekat akan ada Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Kukuh menegaskan pentingnya melakukan pengawalan untuk mendapatkan data yang akurat dan berkualitas.
“Ini penting dilakukan pengawalan oleh rekan-rekan di daerah untuk menunjukan lokasi survey sehingga surveyor bisa melakukan wawancara dengan baik, dan melakukan pengukuran dengan baik,” ajaknya.
“Saya berharap rekan-rekan didaerah bisa membantu surveyor yang datang ke Sukabumi, nantinya bisa dibantu ditunjukkan rumahnya. pada waktu pengukuran juga dilihat, kalau hal ini bisa dilakukan secara sinergis, saya rasa target pengukuran, target balita yang diukur bisa terpenuhi sehinggat jalan survei itu juga bisa baik, artinya kualitas data yang dihasilkan pun baik dan akurat,” tandasnya.