Dialog Kerukunan, Upaya FKUB untuk wujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah

Elmitra News – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sukabumi menggelar Dialog Kerukunan dan Rapat Kerja FKUB Kabupaten Sukabumi periode 2025-2030 dengan tema “Memperkuat Komitmen, Merekat Kerukunan dan Harmonisasi untuk mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah”, dalam rangka peringatan Hari Kerukunan Internasional tingkat Kabupaten Sukabumi tahun 2025, bertempat di Islamic Center Cisaat Sukabumi, pada Selasa (25/11/2025).
Kegiatan ini adalah kegiatan perdana dalam kepengurusan FKUB periode 2025-2030, yang dipimpin Ketua M. Royanudin, didampingi Sekretaris H. Hasen dan Bendahara H. Syihabudin, sejak diterbitkan Sk dan dilantik Bupati Sukabumi H. Asep Japar, di Pendopo Sukabumi, pada (21/10) lalu.
Dalam laporannya, Panitia Pelaksana Timan Sutiman menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk membangun sinergitas masyarakat dan pemerintah dalam upaya menciptakan kerukunan dan harmoni untuk terwujudnya kabupaten Sukabumi Mubarakah.
“Kegiatan diikuti oleh peserta dan undangan sejumlah 225 orang, yang terdiri dari unsur forkopimda, perangkat daerah, camat, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan islam, organisasi kepemudaan, dan media,” singkatnya.
Dalam Dialog Kerukunan yang dipandu oleh Sekretaris FKUB H. Hasen, menghadirkan narasumber Ketua FKUB M. Royanudin, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbanggpol) Jujun Juaeni, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Sukabumi H. Maman Hidayat, dan Kepala Seksi Intelijen Kejari Kabupaten Sukabumi Fahmi Rachman.
Dialog kerukunan berjalan dengan lancar, diisi dengan pemaparan materi dari narasumber terkait upaya bersama menjaga toleransi dan kondusifitas di Kabupaten Sukabumi, serta diakhiri dengan sesi pertanyaan dari peserta.

Mewakili Bupati Sukabumi, Kepala Bakesbanpol Jujun Juaeni menyampaikan apresiasi atas inisiatif FKUB dalam menyelenggarakan dialog kerukunan sebagai upaya menjaga kondusifitas di wilayah Kabupaten Sukabumi.
“Pak Bupati Asep Japar menyampaikan bahwa Kabupaten Sukabumi adalah bagian dari Indonesia yang menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika. Keragaman suku, agama, ras, dan golongan harus dirawat bersama. Diskusi seperti ini menjadi faktor penting dalam meminimalisir potensi konflik antar unsur SARA,” ungkap Jujun.
Jujun menambahkan bahwa Kabupaten Sukabumi adalah tempat yang aman, nyaman dan harmonis. Dimana semua golongan memiliki hak yang sama untuk hidup.
“Setiap individu memiliki hak yang sama untuk hidup dan beragama. Meski berbeda, kita harus tetap berdampingan secara rukun dan damai demi Sukabumi yang Mubarakah,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua FKUB M. Royanudin menjelaskan bahwa FKUB selama ini telah menjalankan berbagai program kajian dan pembinaan bagi tokoh tokoh agama, terutama terkait potensi gangguan kerukunan, sehingga kehadiran FKUB diharapkan menjadi jembatan antara pemerintah dan antar umat beragama untuk senantiasa memelihara kondusifitas, damai, rukun dan aman.
“Saya akan mengambil langkah langkah strategis baik di organisasi FKUB sendiri ataupun dengan mitra dan para tokoh tokoh agama, sehingga pasca kegiatan dialog, FKUB bersama para mitra dan tokok tokoh agama akan melaksanakan rapat kerja guna merumuskan program FKUB kedepan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi melalui Kasie Pendidikan Madrasah H. Maman Hidayat menyebut bahwa toleransi adalah harga mati bagi Kementerian Agama, sehingga Kementrian Agama terus melakukan berbagai upaya agar tidak ada ruang untuk konflik antar suku, agama, ras dan antar golongan.
“Meski terjadi beberapa tantangan, Kementerian agama berkomitmen untuk terus mendorong kerukunan umat beragama yang salah satunya melalui program moderasi beragama, dimana kementrian agama melakukan upaya edukasi kepada anak usia dini hingga pasangan pra nikah untuk membangun hidup penuh toleransi dan sakinah,” jelasnya.
H. Maman menambahkan bahwa Kementerian Agama bersama FKUB terus melakukan langkah langkah konkret untuk membangun hidup yang rukun, damai dan aman bagi setiap umat beragama.
Ditempat yang sama, Kasie Intelijen Fahmi Rachman mengungkapkan bahwa Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi berharap agar umat beragama di Kabupaten Sukabumi dapat menjaga kerukunan dan kondusifitas.
“Kondusifitas di Kabupaten Sukabumi sejauh ini terjaga cukup baik, dan semua pihak turut berperan aktif dalam menjaga kondusifitas dan sinergitas tersebut,” harapnya.
Rachman berharap semua unsur dapat bersinergi untuk terus menjaga kondusifitas diwilayah kabupaten Sukabumi.

Usai Dialog Kerukunan, FKUB Kabupaten Sukabumi melaksanakan rapat kerja untuk menyusun prgram kerja masa bhakti 2025-2030. (darwan)
reporter : azka



