Pemkot Sukabumi melalui Dp2kbp3a Kota Sukabumi, Wujudkan Kota Sukabumi Ramah Perempuan dan Anak

elmitra news – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dp2kbp3a) Kota Sukabumi terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan
Salah satu langkah nyata yang kini dilakukan dengan di gelarnya kegiatan Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah mewujudkan Kelurahan Selabatu sebagai kelurahan percontohan ramah perempuan dan anak. Kegiatan tersebut di buka oleh wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki yang berlangsung di ruang pertemuan Dp2kbp3a Kota Sukabumi, Jum’at (17/10)
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki menyerahkan 5 Piagam penghargaan yang di raih oleh Dp2kbp3a Kota Sukabumi prestasi bidang keluarga berencana di tingkat Jawa barat





Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, mengatakan bahwa makna perlindungan terhadap perempuan dan anak sangat luas dan harus dimulai sejak dini.
“Perlindungan itu dimulai dari bagaimana kita merawat anak sejak dalam kandungan hingga remaja. Jadi ini proses berkelanjutan yang harus dijaga bersama,” ujar Ayep Zaki, kepada awak media.
Ayep Zaki menjelaskan, Kelurahan Selabatu dipilih karena telah menunjukkan keseriusan dan inisiatif dalam membangun lingkungan yang aman, nyaman, dan responsif terhadap kebutuhan perempuan serta anak.
“Kelurahan Selabatu akan dijadikan model ramah perempuan dan anak. Mudah-mudahan ke depan bisa menjadi contoh bagi 33 kelurahan lain di Kota Sukabumi,” tambahnya.
Terkait kriteria, Ayep Zaki menegaskan bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak bukan hanya tugas satu instansi, melainkan tanggung jawab bersama seluruh pihak.


“Ini tugas Wali Kota, tugas kita semua. Karena hidup ini berkelanjutan. Generasi mendatang harus kita siapkan sejak sekarang,” tegasnya
Ayep Zaki juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap perempuan, mengingat banyak kasus kekerasan masih menimpa kaum perempuan di berbagai daerah.
“Kenapa perempuan? Karena memang di berbagai kasus banyak kekerasan terhadap perempuan. Maka perhatian kita harus lebih besar,” jelasnya.
Tak hanya itu, Pemkot Sukabumi juga berkomitmen untuk terus mendukung seluruh kebijakan dan program nasional terkait perlindungan perempuan dan anak. Dalam waktu dekat, Wali Kota berencana bertemu langsung dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Menteri KB untuk memperkuat sinergi program di daerah.
“Pemkot Sukabumi akan terus mengawal seluruh kebijakan pusat dalam upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak. Kita ingin program ini berjalan nyata di lapangan,” tuturnya.
Di sisi lain, capaian Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi yang berhasil meraih prestasi di tingkat Jawa Barat juga menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam isu ini.
“Itu menunjukkan bahwa seluruh perangkat daerah bekerja sungguh-sungguh. Tidak hanya DP2KBP3A, tapi dinas lain juga harus berperspektif gender dalam programnya,” tandasnya.


Sementara itu, Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi, Yadi Mulyadi, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan embrio dalam pembentukan kelurahan ramah anak dan perlindungan perempuan. Saat ini, pihaknya bertahap dahulu, yakni dimulai dari Kelurahan Selabatu
“Insyaallah mudah-mudahan sebagaimana yang disampaikan Pak Wali tadi, mudah-mudahan kita secara bertahap mewujudkan Kota Sukabumi yang layak anak, ramah anak, perlindungan perempuan juga,” ujar Yadi.
Ia menjelaskan, terkait persyaratan administratif yang menjadi kelurahan ramah anak dan perlindungan perempuan itu sementara sosialisasi terlebih dahulu. Ia juga menegaskan bahwa program ini merupakan program yang berkelanjutan, dan saat ini baru satu kelurahan, yakni Kelurahan Selabatu.
“Sementara sosialisasi dulu, hari ini disosialisasi dulu, karena ini kan masih tahap awal sosialisasi dulu tentang kriteria kelurahan ramah anak itu seperti apa, nanti berbagi peran di sana, siapa melakukan apa dan pada saat kapannya, dan mudah-mudahan nanti dengan pionir Pak Lurah, Pak Camatnya diundang, mudah-mudahan ini tanggung jawab kita bersama,” ungkapnya.


Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dp2kbp3a Kota Sukabumi, Ineu Nuraini menuturkan. Bahwa Kelurahan Selabatu Kecamatan Cikole mengusulkan untuk dilaksanakannya pembinaan serta pemberian materi pengetahuan tentang bagaimana mewujudakan kelurahan ramah perempuan dan peduli anak
“Dalam upaya pencegahan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, kita terus melakukan sosialisasi, edukasi pemberdayaan untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan baik kepada perempuan ataupun kepada anak, mulai dari mengedukasi peran-peran dari masing-masing wilayah, juga libatkan mulai dari tokoh agaman, masyarakat, kemudian lembaga pendidikan juga kita melibatkan dalam pencegahan, yang paling utama itu adalah penanganan pasca terjadinya tindak kekerasan”. Jelasnya
Sambung Ineu, Langkah kedepan kita akan selalu berkolaborasi dan berkoordinasi dengan lembaga lainnya, dengan Dinas Dinas lainnya, karena kita tidak bisa sendiri dalam mewujudkan kota layak anak, kemudian peran pengurastamaan gender, tetap kita harus berkolaborasi dengan Dinas Dinas yang lainnya dalam sebuah perencanaan yang memang peduli anak serta mengakomodir semua hak-hak kesetaraan gender yang ada di kota sukabumi
Dengan digelarnya kegiatan ini, Pemkot Sukabumi melalui DP2KBP3A menargetkan kebahagiaan anak dan perempuan di Kota Sukabumi, dan bukan sebatas kriteria jadi juara kota layak anak. Namun demikian untuk masyarakat Kota Sukabumi yang terlindungi, baik dari perempuan maupun anak. (Ndre)