Wali Kota Sukabumi Dukung Pengelolaan Sampah Jadi Energi Bersih, Babak Baru Pengelolaan Sampah Menuju Indonesia Terang Sukabumi Caang

Elmitra News – Babak baru pengelolaan sampah nasional dimulai, hal tersebut dutandai dengan rapat koordinasi para kepala daerah dengan Kementerian Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian ESDM, dan PLN di Wisma Danantara, Jakarta, pada Kamis (09/10/2025) petang.
Rapat penting ini juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi serta sejumlah kepala daerah dari berbagai wilayah, termasuk Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki.
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dimulainya proyek waste to energy atau pengolahan sampah menjadi sumber energi listrik.
Proyek ini diinisiasi sebagai langkah strategis untuk menanggulangi persoalan persampahan yang kian kompleks sekaligus menciptakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan guna mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menyampaikan dukungan penuh terhadap program tersebut. Dalam keterangannya usai rapat, ia menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus menjadi prioritas bersama.


“Barusan, baru saja selesai rapat bersama-sama dengan Menteri Investasi, Danantara, dan Menteri Lingkungan Hidup untuk menyelesaikan masalah sampah. Untuk Kota dan Kabupaten Sukabumi akan disatukan, kemungkinan ikut ke Bogor atau Purwakarta,” ungkap Wali Kota Sukabumi.
Kota dan Kabupaten Sukabumi harus bergabung dengan Bogor atau Purwakarta mengingat produksi sampah dua daerah ini masih pada kisaran 460 ton.
“Yang jelas sampahnya minimal 1.400 ton, sementara Kota Sukabumi dan Kabupaten hanya sekitar 460 ton, jadi harus digabung. Beda dengan daerah lain, kita memang masih sedikit, namun sampah harus tertangani. Sampah hilang, Indonesia terang, Sukabumi caang,” pungkas Wali Kota Sukabumi.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan bahwa pemerintah tengah menempuh langkah operasional yang konkret, termasuk melakukan verifikasi bersama Kementerian LH, ESDM, Danantara, dan PLN.
“Hari ini kita menyerahkan gelombang pertama untuk dilakukan vokasi potensial pembangunan waste to energy melalui tujuh aglomerasi dari mulai Yogyakarta, Denpasar, Bekasi Raya, Tangerang Raya, Bogor Raya, Medan, dan Semarang,” kata Hanif.
Menteri LH menambahkan, dua wilayah lain yang memiliki potensi besar dan sedang dalam tahap verifikasi adalah Yogyakarta dengan timbunan sampah mencapai 8.000 ton dan Bandung Raya sekitar 7.000 ton.
“Potensinya cukup besar, dan akan kami sampaikan secara tertulis kepada Menteri Investasi dan Danantara, lalu akan dikunjungi juga langsung oleh Menko Pangan dan PNM,” tambah Hanif.
Dukungan juga datang dari Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani. Ia menyampaikan apresiasi kepada para kepala daerah atas komitmennya dalam mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan.
“Terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi, serta para wali kota dan bupati dari berbagai daerah seperti Medan, Semarang, dan Yogyakarta. Kami juga berterima kasih kepada Menteri Lingkungan Hidup yang telah menggandeng kami dan memberikan analisis serta evaluasi kota-kota yang siap memulai proyek ini,” ucapnya.
Rosan menegaskan bahwa pelaksanaan proyek waste to energy akan dilakukan secara terbuka dan transparan sesuai mandat Peraturan Presiden.
“Kami akan melakukan proses tender secara terbuka dan transparan, dan dalam tiga hingga enam bulan ke depan, sepuluh titik yang sudah disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup akan mulai memasuki tahap produksi. Kami menargetkan proses ini tidak memakan waktu lebih dari 18 hingga 24 bulan,” jelasnya.
Selain itu, Rosan juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta agar proyek pengolahan sampah menjadi listrik dapat berjalan sesuai rencana.
“Kami akan selalu bersinergi dengan Kementerian Lingkungan Hidup, ESDM, PLN, dan tentu saja dengan para gubernur, bupati, serta wali kota untuk memastikan proyek ini berjalan baik,” tegasnya.
Kehadiran Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, dalam rapat tersebut menjadi simbol kuat komitmen daerah dalam mendukung transformasi besar pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.
Proyek waste to energy ini dipandang sebagai solusi berkelanjutan untuk dua persoalan besar, krisis sampah dan kebutuhan energi nasional.
Dengan dukungan lintas kementerian, pemerintah daerah, dan swasta, diharapkan pengelolaan sampah di Indonesia akan memasuki babak baru yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.
Bagi Kota Sukabumi sendiri, keterlibatan dalam proyek ini merupakan langkah nyata menuju pengelolaan sampah yang tuntas dengan semangat membangun kota yang bersih, sehat, dan bercahaya. (darwan)
sumber : kdp kota sukabumi