KPA Kabupaten Sukabumi Siap Gelar Peringatan HAS 2025 “Bersama Hadapi Perubahan : Jaga Keberlanjutan Layanan HIV”

Elmitra News – Hari Aids Sedunia (HAS) yang jatuh pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya akan digelar di kabupaten Sukabumi atas inisiasi Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Sukabumi pada sabtu (06/12/25) mendatang. Tahun ini HAS mengusung tema “Bersama Hadapi Perubahan : Jaga Keberlanjutan Layanan HIV”.
Bupati Sukabumi Asep Japar, yang juga selaku Ketua KPA Kabupaten Sukabumi melalui Kepala Sekretariat Dadang Sucipta mengatakan bahwa puncak peringatan HAS tingkat kabupaten Sukabumi akan dilaksanakan pada 6 Desember mendatang dan akan diikuti oleh lebih dari 500 peserta.
“Peserta yang kita undang lebih dari 500 orang, terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah, Puskesmas, rumah sakit, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Aids, Pekerja Peduli Aids, Ustadz Peduli Aids, Pelajar dan Mahasiswa Peduli Aids serta organisasi Peduli Aids lainnya,” kata Dadang.
Dadang menyebut persiapan teknis telah dilakukan secara maksimal untuk memastikan suksesnya HAS 2025 tingkat kabupaten Sukabumi tersebut.
“Segala kesiapan teknis telah kami lakukan dan kami optimis acara akan berlangsung sukses berkat kolaborasi lintas sektor. Namun yang terpenting bukan hanya seremoni HAS, melainkan penguatan pelayanan berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung upaya Three Zero 2030,” tambahnya.

Dalam mendukung target Three Zero untuk mengakhiri HIV pada tahun 2030 dan Akses Adil Untuk Semua (Nol Diskriminasi, Nol Penularan, dan Nol Kematian) tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi terus memperluas akses layanan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Masykur Alawi mengungkapkan bahwa kini 14 Puskesmas telah memiliki layanan HIV/AIDS, meningkat dari sebelumnya yang hanya tersedia di rumah sakit dan beberapa Puskesmas.
“Kami telah melakukan updating dan upgrading terhadap seluruh fasilitas kesehatan, baik rumah sakit maupun Puskesmas agar mampu mengidentifikasi dan menangani kasus HIV/AIDS dengan prinsip Suluh, Temukan, Obati, Pertahankan (STOP) kepada setiap orang dengan HIV/AIDS (ODHA),” terangnya.

Masykur juga menyebut bahwa dinas kesehatan terus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait penghapusan stigma terhadap ODHA. Menurutnya, pemahaman publik harus terus ditingkatkan bahwa HIV/AIDS tidak mudah menular.
“Jauhi penyakitnya, bukan orangnya. HIV itu tidak mudah menular selama kita memahami cara penularannya dan mampu menjaga diri serta lingkungan dari perilaku berisiko,” tegas Masykur.
Sementara itu, dalam testimoninya salah seorang Orang Dengan HIV (ODHIV), NM (17 Tahun) mengatakan bahwa pelayanan terhadap ODHIV seperti dirinya sangat baik dan dilayani maksimal. Dirinya menyebut bahwa fasilitas dipuskesmas terhadap penyakit HIV/Aids sudah lengkap, seperti ketersediaan obat dan pemeriksaan Viral Load (VL) yang dilakukan setiap 6 bulan dan 1 tahun. (darwan)
reporter : azka



