Perangkat Desa dianiya OTK, Tim Hukum Jabar Istimewa resmi dampingi Korban

elmitra news – Nasib Naas menimpa Ade Rohmat salah seorang perangkat Desa Cikahurupan, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, menjadi korban penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK) seusai ngopi disalah satu warungJalan Baldes, Kota Sukabumi, pada Sabtu (22/11) sekitar pukul 00.00 WIB.
Peristiwa tersebut, berlangsung cepat dan tanpa didahului cekcok, sehingga korban tidak mengetahui motif maupun identitas pelaku. Penganiayaan terjadi seketika saat ia hendak meninggalkan lokasi, tiba-tiba pelaku langsung memukul dan menyerangnya tanpa alasan yang jelas dan langsung melarikan diri. Akibat kejadian itu, Ade mengalami luka pada bagian hidung, bahkan kacamata yang dikenakan hancur.
Dalam kondisi terluka dan bersimbah darah, Ade memutuskan pulang untuk meminta pertolongan keluarga. Pagi harinya, ia langsung melapor ke Polres Sukabumi Kota untuk meminta perlindungan dan proses hukum atas penganiayaan yang dialaminya, namun Ade diminta untuk membuat visum di RS Syamsudin SH. Saat melintasi lapang merdeka Ade melihat adanya layanan konsultasi hukum gratis yang digelar Tim Hukum Jabar Istimewa di kawasan Lapang Merdeka. Di situlah ia langsung meminta pendampingan hukum setelah bercerita mengenai kejadian yang menimpanya dalam kondisi masih syok.


Koordinator Tim Hukum Jabar Istimewa Kota/Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua DPC Peradi Cibadak Ferdy Ferdian menerangkan, saat ini Tim Hukum Jabar Istimewa resmi mendampingi korban. “Kami menerima laporan korban dalam keadaan masih terluka. Kasus ini akan kami dampingannya, dan kami pastikan seluruh proses hukum akan dikawal secara profesional,” terang Ferdy, Minggu (23/11).
Ia menegaskan, Tim Hukum Jabar Istimewa saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak penyidik Polres Sukabumi Kota untuk memastikan seluruh bukti dan keterangan korban dapat diproses secara tuntas. ‘Pendampingan hukum juga mencakup pendampingan visum hingga penyusunan laporan tambahan jika diperlukan,” ucapnya.
Ferdy menambahkan, pihaknya akan terus mengikuti perkembangan kasus ini sampai pelaku tertangkap. Ia berharap penyelidikan berjalan cepat mengingat kasus penganiayaan terhadap aparatur desa dapat menimbulkan keresahan publik. “Kami mendorong polisi segera mengungkap identitas pelaku. Ini bukan hanya soal korban, tapi soal keamanan masyarakat secara luas,” tukasnya. (Ndre)



