Kepala SMKN 1 Kabupaten Sukabumi Tegaskan Tolak Kekerasan di Lingkungan Pendidikan
elmitra news – Isu kekerasan di lingkungan lembaga pendidikan, terutama terhadap peserta didik, masih menjadi perhatian serius di Indonesia. Kasus kekerasan yang melibatkan tenaga pendidik, baik di tingkat sekolah dasar, SMP, SMA dan SMK hingga perguruan tinggi, dinilai mengkhawatirkan dan tidak dapat dibenarkan secara hukum maupun moral.
Kepala SMKN 1 Kabupaten Sukabumi, Dadan Sumengkar saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/11/2025), menegaskan bahwa tenaga pendidik harus senantiasa menjunjung tinggi profesionalisme dalam menjalankan tugasnya. Menurutnya, pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga membutuhkan sinergi dengan orang tua untuk membangun karakter dan perkembangan anak.
“Meskipun saat berada di sekolah siswa menjadi tanggung jawab pihak sekolah, namun peran orang tua tetap sangat penting untuk memantau dan memastikan anaknya menjalankan kewajibannya sebagai pelajar,” ujar Dadan
Dadan menjelaskan, setiap kejadian yang terjadi di lingkungan sekolah selalu dikomunikasikan kepada wali atau orang tua murid sebagai bentuk transparansi dan tanggung jawab bersama. Ia juga rutin mengimbau seluruh guru dan tenaga pendidik di SMKN 1 Kabupaten Sukabumi untuk tidak melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun — baik fisik, verbal, maupun psikis (bullying).
“Guru tidak bisa memperlakukan siswa seperti zaman dulu. Sekarang pengaruh media sosial sangat besar, dan baik siswa maupun orang tua sudah semakin paham serta sadar hukum,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dadan menekankan bahwa guru memiliki peran penting tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai orang tua kedua, sahabat, dan pembimbing bagi peserta didik.
“Guru bukan hanya mengurusi urusan akademik, tetapi juga harus memperhatikan karakter dan minat anak. Itulah esensi pendidikan yang sesungguhnya,” tutupnya (Ndre)



