Direktur Pascasarjana INKHAS Sukabumi Jadi Keynote Speaker pada Konferensi Internasional di Bangkok

elmitra news – Bangkok, 9 Oktober 2025, Direktur Pascasarjana Institut KH. Ahmad Sanusi (INKHAS) Sukabumi, Prof. Dr. H. Moch. Najib, M.Ag, menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan International Conference 2025 yang diselenggarakan oleh International Islamic College of Bangkok (IICB), salah satu fakultas di bawah Krirk University, Thailand.
Kegiatan ilmiah bertaraf internasional tersebut digelar di Almeroz Hotel, Bangkok, pada Kamis (9/10/2025), dan dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari sedikitnya 10 negara. Forum ini mempertemukan para akademisi, peneliti, dan praktisi untuk membahas berbagai isu global di bidang hukum, sosial, dan pendidikan Islam.
Dalam makalahnya berjudul “Online Gambling: A Critical Study in the Perspective of Islamic Law and Positive Law”, Prof. Najib menyoroti fenomena meningkatnya praktik judi daring (online gambling) yang telah menimbulkan dampak sosial, ekonomi, dan moral di banyak negara.
“Permasalahan judi daring tidak dapat diselesaikan hanya dengan pendekatan hukum positif. Diperlukan integrasi nilai-nilai hukum Islam yang menekankan aspek moral dan kemaslahatan umat untuk menciptakan regulasi yang berkeadilan dan berkeadaban,” ungkap Prof. Najib dalam sesi plenary.


Selain menjadi ajang akademik, kegiatan ini juga menjadi momentum penting bagi INKHAS Sukabumi, dengan terlaksananya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara INKHAS Sukabumi dan International Islamic College of Bangkok (IICB), Krirk University Thailand.
MoU tersebut menandai awal kerja sama strategis dalam bidang penelitian, publikasi ilmiah, pengembangan akademik, dan pertukaran dosen maupun mahasiswa antara kedua institusi.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Najib didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama INKHAS Sukabumi, Drs. H. Adang Shabarna, M.Ag, serta Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Jasmansyah, M.Pd. Ketiganya turut berperan aktif dalam memperluas jejaring internasional dan memperkuat diplomasi akademik INKHAS di kawasan Asia Tenggara.




Menurut Prof. Najib, partisipasi INKHAS dalam forum internasional semacam ini merupakan bagian dari upaya globalisasi pendidikan tinggi Islam Indonesia. “INKHAS berkomitmen untuk menjadi perguruan tinggi Islam yang berdaya saing internasional, namun tetap berpijak pada nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan,” ujarnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai peserta dan institusi mitra, yang melihat kolaborasi Indonesia–Thailand sebagai model kerja sama akademik yang produktif dan berorientasi pada penguatan moderasi beragama di dunia pendidikan. (Ndre)