Wakil Wali Kota Sukabumi beserta Ketua Satgas SPPG Tinjau ke 3 Dapur SPPG, secara keseluruhan baik semua sesuai SOP

elmitra news – Wakil Wali kota Sukabumi Bobby Maulana di dampingi Ketua Satgas percepatan penyelengaraan makan bergizi gratis Andri Setiawan, dan jajaran, melakukan inspeksi secara masiv ke sejumlah Dapur SPPG dikota Sukabumi sebagai langkah antisipatif terhadap potensi keracunan massal
Tiga lokasi yang di kunjungi Wakil Wali kota Sukabumi Bobby Maulana beserta jajaran satgas untuk memastikan dan mewajibkan Setiap SPPG dan instansi terkait diwajibkan mengacu pada SOP jaminan keamanan pangan, Rabu (08/10/2025)
Tiga diantaranya Lokasi dapur SPPG Lembur Situ Jeruk nyelap Kelurahan situmekar, Dapur SPPG dapur Sehat Kari’am Baros dan SPPG Darul Aitam Cibereum, ketiganya secara menyeluruh dilakukan kontroling dalam memastikan program Strategis Nasional Berjalan aman dan menerapkan SOP sesuai arahan BGN dan intruksi Presiden.
Ketua Satgas Percepatan penyelenggara Makan Bergizi Gratis ( MBG ) Andri Setiawan usai inspeksi dari dapur dapur, saat di mintai penjelasan hasil kontroling, Andri menjelaskan bahwa 7 dapur perwakilan dari 7 kecamatan, secara keseluruhan baik semua, meski masih ada sedikit kekurangan.


“Kita melakukan monitoring dengan pimpinan pak Wali Kota dan pak Wakil walikota, di mulai tanggal 6 sampai tanggal 8, dari perwakilan tujuh kecamatan dari ke tujuh ini, Alhamdulillah baik semua, namun ada beberapa hal kekurangan, misalnya di kecamatan dapur Warudoyong, harus di tambah ultra violetnya, karna masih ada lalat lalat yang masuk kesana, begitu juga, masih ada tempat Foodtray dari kayu, ini harus di ganti oleh Stainles,” ujar Andri kepada wartawan Rabu 8/10/2025.
Lanjut Andri. Nah ini sebagai bahan kita untuk evaluasi dan meninjau kembali, dan mengecek kembali kepada SPPG yang dari hasil monitoring kita bersama pimpinan
Di singgung terkait juklak dan juknis kepemilikan SLHS, Andri mengatakan. Bahwa dari ke tujuh dapur perwakilan kecamatan sudah memiliki SLHS.
Andri menyampaikan. Meskipun belum ditemukan kasus keracunan massal di Sukabumi akibat program MBG, hal tersebut menjadi langkah preventif dan tetap diutamakan. Andri menekankan bahwa akar persoalan MBG sering kali berasal dari bahan baku yang tidak segar dan proses pengolahan yang tidak higienis.


Di mintai keterangan dari perwakilan dapur, SPPG Lembursitu Jeruk Nyelap di Kecamatan Lembursitu, pemilik dapur Cucum Kulsum menegaskan bahwa wakil wali kota mengarahkan agar dapur tetap bersih dan selektif dalam memilih bahan baku.
“Arahannya harus bersih, bahan baku harus bagus, jadi bahan baku harus di selektif, kalo jelek di balikan aja, emang begitu, karna dari bahan baku yang jelek akan berdampak kesemuanya, air, kami sebelum ada anjuran harus ada SLHS, kami sudah punya, tahun 2011, lalu, sebelum karyawan kerja kami sudah dikursuskan penjamah, keamanan pangan lah, jadi harus sesuai dengan SOP.” Terangnya


Hal senada di sampaikan oleh Rika Dewi pemilik dapur Sehat Kari’am jalan Garuda Baros, seluruh relawan penjamah sebelumnya di berikan bimtek dan pelatihan penjamah.
“Iya, sebelum beroperasi, relawan dapur kami di berikan bimtek dan pelatihan penjamah, karna basicnya saya dari Restoran, sertifikat Kelayakan higienis atau SLHS kita Sudah punya,” ujar Rika
Rika menambahkan bahwa dalam proses pengolahan bahan dirinya memastikan relawan penjamah bekerja sesuai SOP juklak dan juknis nya.