Komitmen IBI Perkuat Peran Bidan di Desa “Edukasi Kesehatan Keluarga PHBS”

elmitra News – Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sukabumi, Ani Andriyani mendampingi kunjungan Wakil Bupati Sukabumi Andreas ke rumah balita yang meninggal akibat masalah kesehatan serius akibat infeksi cacing di Kp. Padangenyang, Desa Cianaga. Kecamatan Kabandungan, pada kamis (21/08/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Wabup menegaskan bahwa kasus ini menjadi pengingat pentingnya memastikan layanan dasar masyarakat dapat terpenuhi. Menurutnya, administrasi keluarga seperti KTP, KK, dan BPJS harus aktif agar warga bisa segera mendapat akses kesehatan maupun bantuan sosial.
“Langkah awal adalah memastikan administrasi keluarga terpenuhi. Soal rumah akan kita upayakan rehabilitasi, lalu pendidikan dan kesehatan anak-anak juga harus diperhatikan secara khusus,” ujarnya.
Wabup juga menekankan perlunya koordinasi antara perangkat desa, kecamatan, dan tenaga kesehatan agar penanganan warga tidak terlambat.
“Kepala desa dan camat harus lebih aktif turun ke lapangan, memperhatikan warganya yang benar-benar membutuhkan bantuan. Jangan sampai ada keterlambatan informasi,” katanya.



Meski sempat terjadi miskomunikasi dalam penanganan, Wakil Bupati memastikan bidan dan tenaga medis setempat sudah memberikan layanan sebelumnya.
“Alhamdulillah sebenarnya sudah ditangani, hanya ada sedikit mis komunikasi. Ke depan kita pastikan lebih sigap,” ucapnya.
Wabup berharap kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh jajaran pemerintahan untuk memperkuat koordinasi dan mempercepat respons terhadap kebutuhan masyarakat.
Ketua PC Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sukabumi, Hj. Ani Andriyani saat di wawancara oleh pihak media elmitra, Senin (25/08/2025) melalui media Watshap mengatakan.
Kami dari PC Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Sukabumi, tentunya sangat prihatin dan turut berduka atas meninggalnya Raya (3 tahun), balita asal Desa Cianaga akibat sakit karena cacingan, Kejadian ini menjadi pelajaran berharga sekaligus warning bagi kita semuanya, bahwa masalah kesehatan sederhana seperti cacingan masih bisa berdampak fatal, Jika tidak ditangani dengan baik sejak dini.
“Hal ini menunjukkan bahwa edukasi kesehatan, perilaku hidup bersih dan sehat serta pemeriksaan kesehatan rutin pada anak balita harus terus kita tingkatkan”. Tegasnya
Lanjut Ani, Bahwa Bidan Desa memiliki peran yang sangat penting, bukan hanya sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan langsung terkait dengan kesehatan ibu dan anak, tetapi juga sebagai edukator yang harus mampu menjadi penggerak masyarakat dalam konteks kasus ini
“Bidan di harapkan melakukan penyuluhan secara rutin tentang pentingnya kebersihan diri, sanitasi lingkungan, serta konsumsi obat cacing secara berkala dan pastikan bahwa obat tersebut diminum oleh sasaran sesuai dengan anjuran dan dosis yang ditentukan”. Jelasnya
Sambung Ani. Bidan harus mampu melaksanakan deteksi dini dan melakukan pemantauan kesehatan balita melalui Posyandu, itu yang tertuang didalam kohor pertumbuhan dan perkembangan anak serta terpetakan dalam peta wilayah, sebagai upaya pemantauan wilayah setempat yang bekerjasama dengan kader kesehatan, RT, RW, dan pihak Desa untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit menular
“Selanjutnya Peran Bidan itu bisa memberikan rujukan segera bila ditemukan kondisi anak yang membutuhkan penanganan medis, lebih lanjut dengan upaya koordinasi dengan unsur terkait, apabila mendapat kendala, misalnya kendala administratif transportasi maupun dukungan kebijakan”. Tambahnya
Ani menegaskan. Kami sebagai bidan yang tergabung di dalam Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Sukabumi berkomitmen untuk memperkuat peran bidan di masyarakat, melalui peningkatan edukasi kesehatan keluarga, terkait pola hidup bersih dan sehat, yaitu melalui peningkatan kapasitas bidan dengan melakukan bimbingan dan pembinaan kepada bidan di desa khususnya
“Selanjutnya mendorong program pemberian obat cacing massal pada anak balita dan anak sekolah sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh pemerintah dan memastikan bahwa obat tersebut diminum yaitu dengan membentuk, memantau minum obat oleh kader-kader yang memungkinkan membantu melakukan pemantauan dan memastikan bahwa obat tersebut diminum sesuai dengan anjuran dan dosis”. Imbuhnya
Lanjutnya. Akan memperkuat kolaborasi antar bidan, kader Posyandu, perangkat Desa dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, agar pengawas kesehatan balita lebih optimal, menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak termasuk Giji, kebersihan lingkungan dan akses layanan kesehatan
Ani Berharap kami dengan Sinergi semua pihak kejadian serupa tidak akan terulang kembali dan anak-anak di seluruh Desa, di seluruh Kabupaten Sukabumi dapat tumbuh dengan sehat, cerdas dan bebas dari penyakit yang sebenarnya bisa dicegah
“kami mohon maaf apabila dalam melaksanakan tugas, kami masih banyak yang belum dilakukan secara optimal”. pungksanya