Hadiri FPD Diskominfo, Wakil Wali Kota Titip Tiga Arah Strategis untuk Kota Sukabumi

Elmitra News – Forum Perangkat Daerah (FPD) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi tahun 2025 berlangsung hangat dan penuh semangat kolaborasi di Ruang Pertemuan Diskominfo.
Acara yang digelar pada Rabu (23/04) ini secara khusus dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, yang datang didampingi Kepala Dinas Kominfo, perwakilan Bappeda, Kepala BPS, serta tamu undangan dari perusahaan provider, komunitas digital, influencer dan media lokal.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menitipkan tiga fokus utama sebagai arah kebijakan strategis Kota Sukabumi ke depan, yang diharapkan bisa menjadi pijakan bagi perencanaan pembangunan lima tahunan.
Menurut Bobby, potensi wakaf di Kota Sukabumi sangat besar dan perlu dioptimalkan untuk mengatasi persoalan kemiskinan. “Kita ingin dorong kolaborasi lintas sektor agar Kota Sukabumi punya dana abadi untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Di sini, Diskominfo punya peran strategis dalam membangun narasi positif lewat komunikasi publik, kampanye digital, dan sinergi dengan tokoh masyarakat agar isu-isu wakaf tersampaikan dengan baik.

Bobby menegaskan bahwa Kota Sukabumi perlu keluar dari pola lama dalam mengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dirinya mendorong inovasi layanan, penyederhanaan perizinan, dan percepatan digitalisasi. “Teknologi harus jadi alat bantu, bukan hambatan,” ucapnya.
Diskominfo diharapkan menjadi tulang punggung transformasi digital, baik dari sisi sistem layanan maupun keterbukaan informasi publik. “BUMD kita harus naik kelas,” tegas Bobby. Ia menginginkan BUMD yang adaptif, transparan, dan menjadi motor ekonomi lokal.
Peran Diskominfo akan sangat menentukan, terutama dalam menyediakan dashboard data, pelaporan digital, dan sistem yang bisa memantau kinerja BUMD secara realtime.
Sinergi antar OPD menjadi kunci agar peran BUMD berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan PAD.
Lebih lanjut, Bobby menekankan bahwa perencanaan pembangunan tak bisa dilakukan secara sektoral dan sendiri-sendiri. “Perencanaan harus kolaboratif. Karena itulah saya apresiasi peran Diskominfo dan para mitranya yang selama ini telah mendorong digitalisasi pemerintahan, penguatan Satu Data, dan keterbukaan informasi publik. Ini adalah pondasi penting agar pembangunan bisa terukur, akuntabel, dan partisipatif.” ungkapnya.
Bobby pun mengajak seluruh pihak untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029 dengan semangat baru, diselaraskan dengan visi-misi Wali Kota Ayep Zaki dan dirinya sebagai Wakil Wali Kota. “Mari kita hadirkan gagasan-gagasan segar yang lahir dari kebutuhan riil masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu dalam paparannya, Kepala Dinas Kominfo Kota Sukabumi Rahmat Sukandar menyampaikan bahwa penyusunan Renstra kali ini akan fokus pada tiga hal utama: informasi dan komunikasi publik, pengembangan aplikasi dan informasi digital, serta penguatan sistem statistik, persandian, dan keamanan informasi.
Rahmat menegaskan bahwa Diskominfo tak hanya berfungsi sebagai corong pemerintah, tetapi juga menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.
“Kami menerima aspirasi, menampung pengaduan, sekaligus mengelola data terpadu. Tugas kami membangun konektivitas antar-SKPD agar sinergi bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.
Forum ini menjadi ruang dialog yang mempertemukan pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil dalam satu panggung kolaborasi.
“Harapannya, semua ide yang dibahas bisa diterjemahkan ke dalam kebijakan yang berdampak nyata bagi warga Kota Sukabumi,” tandasnya.