Info Sukabumi

Fokus Peningkatan UMKM, Wali Kota Sukabumi Tegaskan Prioritas pembangunan Diskumindag

Elmitra News – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) Penyusunan Rencana Strategis Tahun 2025 di Aula Kantor Koperasi, pada Senin (21/04/2025).

Kegiatan ini mengusung tema besar: “Pemantapan Fondasi 2025–2029, Penyiapan Ekosistem Ekonomi dan Industri, Pusat Pelayanan dan Pertumbuhan Baru serta Penciptaan dan Perluasan Lapangan Pekerjaan” dibuka oleh Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana; Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Ranty Rachmatilah; Ketua Bidang I TP-PKK, Kia Florita; Kepala Diskumindag, Agus Wawan Gunawan; Kepala Bappeda, Asep Suhendrawan; serta peserta dari berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat.

Dalam arahannya, Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menekankan bahwa forum ini adalah bagian dari penerjemahan RPJMD yang sudah disahkan.

“Ini adalah terjemahan RPJMD, jadi patokan kita adalah RPJMD yang sudah disahkan. Di dalamnya banyak diisi oleh kegiatan peningkatan perekonomian dari bawah,” ujarnya. Ia mencontohkan insentif untuk RT dan RW sebagai langkah nyata dalam meningkatkan peredaran uang di masyarakat.

indihome sukabumi

“Termasuk insentif bagi guru ngaji, marbot, dan lainnya. Kalau itu sudah direalisasikan, nilainya bisa mencapai 60 miliar per tahun. Jika disebar, ini punya daya dongkrak besar bagi masyarakat. Itu dari instrumen APBD. Nanti kita lihat per kapitanya,” jelas Ayep Zaki.

Wali Kota menambahkan bahwa ke depan akan ditambahkan program padat karya seperti bersih-bersih lingkungan, normalisasi sungai, dan reservasi kawasan.

Menurutnya, ukuran efektivitas anggaran adalah seberapa besar APBD diterima langsung oleh masyarakat dan mampu mendorong daya beli. Program P2RW tidak dihilangkan, namun diarahkan ke pola padat karya.

“Itu bekerja dengan menyelesaikan pekerjaan di lingkungannya, dan harianya digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” katanya.

H. Ayep Zaki juga menekankan pentingnya profesionalisme dalam pembangunan di tingkat kelurahan untuk meningkatkan kualitas.

Lebih lanjut, Wali Kota menjelaskan bahwa setiap bulan pemerintah menyalurkan bantuan dalam bentuk pinjaman sebesar Rp 250.000,- untuk 28 pelaku usaha ultra mikro. Bantuan ini diberikan tanpa bunga, namun dengan komitmen untuk dicicil selama enam bulan agar dana terus bergulir.

“Ini upaya aksi strategis. Ini akan saya bangkitkan, orang-orang yang punya kemampuan membangun Kota Sukabumi,” ungkapnya.

Di akhir sambutan, Ayep Zaki mengajak seluruh elemen untuk menjaga solidaritas dan kekompakan. “Minimal dorong dan bantu kami dengan doa. Instrumennya adalah APBD, investasi, dan akan kita mulai menara kebaikan ini dari kita. Saya ingin meningkatkan anggaran untuk kepentingan rakyat,” tegasnya.

Wali Kota juga menyinggung usahanya dalam mendorong ekspor produk lokal. “Saya telah berusaha maksimal untuk menjadi pelaku usaha yang dapat mengekspor produk ke luar. Jadi untuk UMKM, ini ada pertanda karena kemarin ada peluang dari India—mereka butuh gula aren. Jadi, untuk pelaku UMKM, berikan support. Mereka nanti yang proaktif. Harus ada pelaku UMKM Kota Sukabumi yang go internasional,” katanya. Bahkan, dari sisi anggaran, Ayep menyebut akan meningkatkan PAD hingga 500 miliar per tahun.

Dalam sesi wawancara usai membuka acara, H. Ayep Zaki kembali menegaskan bahwa prioritas pembangunan Diskumindag adalah peningkatan UMKM. Salah satunya dilakukan melalui normalisasi seluruh pasar milik Pemkot Sukabumi. Menurutnya, pasar-pasar pemerintah harus mampu memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Sukabumi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button