Info Sukabumi

5 Desa di Kabupaten Sukabumi Laksanakan Program Dewi Kurasi

Radio Elmitra News – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi melalui Bidang SDM dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan Rapat Koordinasi Stakeholder Desa Wisata Terintegrasi Culinary Master Class 2024, bertempat di  Prima Resort Selabintana, Selasa (29/10/2024).

Rakor Stakeholder dibuka Kepala Bidang SDM dan Ekonomi Kreatif Ujang Soleh Suryaman, didampingi perwakilan Bappelitbangda dan Badan Pengelola CPUGGp, serta diikuti oleh perangkat daerah terkait, 5 Desa Wisata dan 5 Bumdes dari 5 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi .

Program Desa Wisata Kuliner Juara Terintegrasi (Dewi Kurasi), dilaksanakan di Desa Cimaja Kecamatan Cikakak, Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas, Desa Waluran Mandiri Kecamatan Waluran, Desa Gunung Sungging Kecamatan  Surade, dan Desa Cibuaya Kecamatan Ciracap.

Mewakili Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Sendi Apriadi, Kepala Bidang SDM dan Ekonomi Kreatif Ujang Soleh Suryaman mengatakan rakor ini sebagai momentum untuk saling bersinergi, berbagi Ide, dan menguatkan komitmen bersama dalam mewujudkan Desa Wisata Kuliner Terintegrasi di Kabupaten Sukabumi.

“Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, kita akan dapat menghadirkan perubahan nyata yang berdampak positif bagi masyarakat,” ujar Ujang Soleh, Selasa (29/10).

indihome sukabumi

Dalam era globalisasi yang penuh dengan persaingan ini, Desa Wisata Kuliner Terintegrasi bukan hanya tentang menampilkan sajian kuliner khas. lebih dari itu, ini adalah upaya nyata dalam membangun kekuatan ekonomi lokal yang berkelanjutan, meningkatkan daya saing, dan menciptakan peluang bagi masyarakat desa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

“Kita harus melihat program ini sebagai kesempatan emas untuk memajukan sektor pariwisata dan kuliner secara bersamaan,” ucapnya.

“Kita sedang menciptakan suatu ekosistem ekonomi yang saling menguatkan, dimana wisatawan datang tidak hanya untuk menikmati keindahan alam, tetapi juga untuk merasakan kekayaan rasa dari setiap hidangan tradisional yang kita sajikan,” imbuhnya.

Ujang menekankan bahwa program ini tidak hanya sebatas pada pengembangan infrastruktur atau peningkatan layanan, tetapi juga pada peningkatan kapasitas sumber daya, khususnya para pelaku usaha kuliner lokal.

“Kita harus memastikan bahwa pengetahuan, keterampilan, dan inovasi menjadi bagian dari transformasi ini,” ungkapnya.

“Oleh karena itu, kita perlu membangun sistem yang memungkinkan mereka untuk terus berkembang, baik dari segi kualitas produk, pelayanan, maupun pengelolaan usaha,” tambahnya.

Ujang menambahkan para pelaku ekonomi kreatif di 5 desa tersebut, nantinya akan mendapatkan pelatihan untuk sertifikasi, pendampingan legalitas, bantuan alat-alat masak dan promosi.

“Kita harapkan nanti semua pelaku ekraf ini mendapatkan bimbingan dan bantuan juga bagaimana itu promosi dan sebagainya, kita bantu termasuk juga bagaimana mereka bisa mendapatkan legalitas dari produk yang mereka buat,” tandasnya.

Related Articles

Back to top button