Ayep Zaki Bangkitkan Spirit Kolaborasi di Subangjaya dalam Membangun Kota Sukabumi
Radio Elmitra News – Dalam rangka memantapkan strategi pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki – Bobby Maulana (AYEUNA), Kader BATMAN (Baraya Atut Wigati Adman) menggelar acara konsolidasi di Subangjaya, Kecamatan Cikole, Senin (14/10/2024).
Acara ini bertujuan memperkuat dukungan tim pemenangan dan memastikan strategi yang kompak untuk memenangkan pasangan nomor urut 2 itu pada Pemilihan Wali Kota Sukabumi 2024.
Dalam acara tersebut, H. Ayep Zaki, calon Wali Kota Sukabumi nomor urut 2, menekankan pentingnya menjalankan peraturan pemerintah dengan semangat kolaboratif, membangun Kota Sukabumi yang seimbang dan berkelanjutan. Hadir pula beberapa tokoh penting, termasuk Hj. Atut Wigati Adman dan Usman Maulana Yusuf.
“Kita ingin fokus menjalankan UU dan peraturan pemerintah di tingkat Kota Sukabumi dengan kolaborasi tiga pilar: aparat penegak hukum, birokrasi, dan eksekutif-legislatif. Partai serta tim sukses juga akan dilibatkan,” ucapnya.
Ayep yang juga Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP Partai NasDem itu mengatakan tujuannya adalah membangun Sukabumi yang adil, sejahtera, dan makmur sehingga menjadi kota terbaik di Indonesia.
Ayep Zaki juga memaparkan tiga program utama yang akan menjadi prioritasnya dalam membangun Sukabumi diantaranya adalah pokok-pokok pikiran dari anggota dewan yang akan diterapkan secara bertahap untuk memajukan kota.
Kemudian tunjangan kinerja (Tukin) bagi guru, yang ia pandang sebagai pilar penting dalam membangun sumber daya manusia berkualitas melalui pendidikan.
Dan juga peningkatan honor RT/RW sebesar 100 persen, pemberian beasiswa kepada 100 siswa per kecamatan, serta solusi mengatasi pengangguran dengan mengirimkan minimal satu tenaga kerja dari tiap RT ke luar negeri.
Menanggapi keraguan publik terkait anggaran yang diperlukan untuk merealisasikan program-program tersebut, Ayep Zaki menekankan bahwa berdasarkan data 2022, ruang fiskal masih terbuka.
Dengan persentase pendapatan asli daerah terhadap produk domestik bruto regional yang berada di angka 3,77 persen, Ayep optimistis angka ini dapat ditingkatkan hingga 5 atau 6 persen dengan kerja sama dan kekompakan tiga pilar tadi.
“Semua harus kompak. Jika tidak, program ini tidak akan berjalan. Penentu utamanya adalah kepala daerah sebagai pemegang kekuasaan dan pimpinan pemerintahan,” tegas Ayep.
Ayep juga mengisyaratkan bahwa ia tidak akan berhenti memperjuangkan Sukabumi, baik di dalam pemerintahan maupun di luar struktur kekuasaan.
Lebih lanjut, Ayep menyatakan bahwa konsolidasi besar-besaran akan dilakukan pada tahun 2025 setelah ia terpilih, dan program-program utamanya akan dimulai pada 2026, setelah anggaran ditetapkan.
“Harapan saya, warga Sukabumi memilih saya. Jika tidak, saya akan tetap membina, meski dengan cara yang berbeda,” pungkas Ayep Zaki.