Info Sukabumi

Bawaslu Kabupaten Sukabumi Launching Indeks Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024

Radio Elmitra News – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukabumi menggelar Launching Indeks Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024, di Hotel Pangrango Sukabumi, pada Kamis (16/02/2023).

Selain dihadiri oleh pimpinan Bawaslu Kabupaten Sukabumi beserta jajaran Kesekretariatan, Kegiatan ini mengundang Stakeholders terkait, terdiri dari Forkopimda, Pimpinan Partai Politik, Ormas, OKP, Jurnalis, Pemantau Pemilu, KPU Kabupaten Sukabumi dan Panwaslu Kecamatan Divisi P2HM se-Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan dirangkaikan dengan pembacaan dan penandatangan Deklarasi Kampanye Damai Pemilu tahun 2024 oleh Forkopimda, Bawaslu, dan Partai Politik Peserta Pemilu 2024, yang memuat komitmen untuk mewujudkan Pemilu yang Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil, serta berkomitmen mendukung Pemilu yang Aman,Tertib, Damai, Berintegritas, Menjaga Netralitas, tanpa Hoax, Ujaran Kebencian, Politisasi SARA dan Politik Uang.

Ketua Bawaslu Kabupaten Sukabumi, Teguh Hariyanto menjelaskan tujuan kegiatan Launching Indeks Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 adalah untuk menyampaikan informasi tentang Indeks Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 kepada Jajaran Pengawas Pemilu dan Stakeholder terkait,

“selain itu juga untuk menyampaikan Hasil Pemetaan Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 dan mendapatkan masukan dari Pegiat Pemilu dan Akademisi tentang Strategi Kebijakan Pencegahan Pelanggaran Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024,” imbuhnya.

indihome sukabumi

Menurut Teguh, Fungsi IKP adalah sebagai early warning system (sistem peringatan/deteksi dini) terhadap potensi kerawanan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan tahapan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024.

“Maka dari itu salah satu tujuan IKP adalah menghidupkan sensitivitas pengawas Pemilu dalam melakukan pengawasan pemilu sehingga jajaran pengawas dapat menyusun skema kebijakan yang tepat bagi lembaga dan strategi pencegahan dalam kerjakerja pengawasan agar tidak terjadi pelanggaran pemilu,” ungkapnya.

Sementara Wakil Bupati Iyos Somantri, mengatakan Launching ini merupakan bentuk upaya mitigasi pelaksanaan pemilu, Bawaslu melakukan pemetaan Indeks Kerawanan Pemilu serentak 2024.

“Melalui Indeks Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 informasi dapat tersampaikan dengan baik kepada jajaran Pengawas Pemilu dan stakeholder terkait” terangnya

Wabup mengapresiasi Bawaslu Kabupaten Sukabumi yang menyelenggarakan acara ini sebagai upaya pencegahan terhadap potensi-potensi pelanggaran dan juga hal-hal yang dapat menghambat penyelenggaraan pemilu, sehingga sedini mungkin bisa diantisipasi.

“IKP merupakan hal yang penting agar diperhatikan karena akan menjadi parameter untuk mengukur pelaksanaan Pemilu dapat berjalan baik ataupun tidak,” tegasnya.

Ditempat yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara, menyatakan apresasi dan selamat bertugas kepada Bawaslu Kabupaten Sukabumi. Bawaslu adalah sebagai pengawas, sudah siap menghadapi Pemilu, kesiapan dan persiapannya cukup prima.

“Saya selaku Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, sekaligus Ketua Partai Gerindra, saya berharap Bawaslu bisa fair melaksanakan tugas secara objektif serta bisa mengawal perhelatan Pemilu ini,” tambahnya.

“Jadi tugas Bawaslu cukup berat, saya doakan sukses, lancar, dan berhasil tentunya melahirkan pemimpin yang dikehendaki masyarakat,” tandasnya.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (P2HM), Nuryamah menambahkan Bawaslu Kabupaten Sukabumi telah memetakan 4 isu strategis  yang berpotensi terjadi di Pemilu 2024 mendatang.

Kepada awak media. Nuryamah menguraikan empat isu strategis meliputi, netralitas penyelenggara Pemilu baik KPU maupun Bawaslu, isu lainnya adalah potensi polarisasi masyarakat, isu ketiga adalah mitigasi dampak penggunaan Media Sosial, dan isu terakhir adalah pemenuhan hak memilih dan di pilih.

“Hari ini kita lagi mitigasi dan pemetaan khususnya terkait persoalan potensi polarisasi masyarakat dan isu dampak penggunaan media sosial, nanti kalau sudah final akan kita undang kembali media untuk diskusi lagi pemetaan yang telah kita buat,” pungkasnya.

Related Articles

Back to top button