PUSKESMAS KARAWANG SUKABUMI GELAR GEBYAR SKRINING KESEHATAN PARU MENUJU INDONESIA TAHUN 2030 BEBAS TB
Radio elmitra news – Dalam upaya mengurangi penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi bersama dengan Puskesmas Karawang Kecamatan Sukabumi bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI melangsungkan kegiatan Gebyar Skrining Kesehatan Paru, Jum’at (03/02/2023) di Aula Kecamatan Sukabumi
Sejumlah warga peserta merupakan orang-orang yang berada di lingkungan sekitaran pasien penderita TB Paru di wilayah kecamatan Sukabumi
Adapun pemeriksaannya semua gratis mulai dari skrining oleh dokter spesialis, Skrining Kesehatan Paru sendiri meliputi pemeriksaan tensi (untuk mengetahui tekanan darah), pemeriksaan dahak (untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri TB dalam tubuh menggunakan sample dahak), test Tuberkulin (untuk mengetahui adanya bakteri TB dalam tubuh dengan cara menyuntikan cairan Tuberkulin dibawah kulit), Rongen thorax / foto dada (untuk mengetahui kesehatan paru, dimana berbagai penyakit paru paru seperti TBC, Pneumonia, Bronkopneumoni, Bronhitis, Cardiomegali/pembengkakan jantung akan terlihat dengan di rongen thorax)
Dokter Spesialis Radiologi dari Kemenkes RI DR. Rufik tejo pramono menjelaskan Tujuan kegiatan Gebyar Skrining Kesehatan Paru adalah untuk mengeliminasi TB di 2030, kita berusaha untuk Indonesia bebas TB. Jadi harapan dari kementerian adalah supaya adanya peran aktif dari dinas kesehatan, puskesmas dan juga masyarakat untuk membantu kita dalam pembebasan penyakit TB sampai di 2030.
“Seandianya pasien pasien terindifikasi dengan gejala klinis akan dilakukan tindakan bisa dengan foto bisa dengan pemeriksaan dahak . Setelah pasien itu terdiagnosa TB maka akan diobati dan pasien pasien yang sebelumnya sudah terdiagnosa TB maka kita akan mencari kontak disekitarnya. Sehingga dalam satu wilayah itu kita akan mencari penularan penularan yang kemungkinan terjadi di masyarakat.” Tegasnya .
Sementara Kepala Puskesmas Karawang Rita Hermawati, mengatakan warga yang diskrining adalah keluarga terdekat dan warga yang kontak erat dengan pasien penderita TB Paru.
“Skrining ini sebagai upaya pendeteksian sedini mungkin. Apakah mereka tertular atau tidak. Bagi yang tertular dapat segera diobati dengan secepatnya dan tuntas,” ujarnya.
kita berharap dari waktu ke waktu dengan pelaksanaan hal seperti sekarang, tentu saja masyarakatnya sehat, kasus TB nya itu akan menurun
Ditempat yang sama Camat Sukabumi Gin Gin Ginanjar Permana menyampaikan Kami sangat berterimakasih dan menyambut baik serta megapresiasi setinggi tingginya terhadap pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang mana hari ini atas kerjasama dan dedikasi tim nakes PKM karawang yang mana sistem hasil laporan mereka baik sehingga kemenkes menilai dan terdeteksilah bahwa di kecamatan sukabumi terdapat suspek TB yang luar biasa.
Ia berharap Kecamatan sukabumi insyaallah di 2 sampai 3 tahun kedepan untuk menunjang program Pemerintah, bahwa 2030 indonesia bebas TB, ciptakan terus pacu masyarakat untuk terus ikhtiar sehat.
Kegiatan ini melibatkan tim dari Puskesmas Karawang terdiri dari Dokter, Petugas TB, Petugas Lab, Petugas Gizi, Kader Pos Gizi, Kader TB dan tim dari Kemenkes RI.
Selain itu hadir juga pihak Kecamatan Sukabumi, TP PKK Kecamatan Sukabumi dan kepala desa dalam mengawal suksesnya kegiatan Skrining Kesehatan Paru.
Diinformasikan sebanyak 91% Kasus TBC di Indonesia adalah TBC Paru yang berpotensi menularkan penyakit itu kepada orang yang sehat di sekitarnya.
Perlu diketahui, gejala-gejala awal muncul TBC pada seseorang, dapat berupa batuk karena menyerang saluran pernapasan dan juga organ pernapasan.
Lalu batuk berdahak terus-menerus selama 2 sampai 3 minggu atau lebih, kemudian sesak napas, nyeri pada dada, badan lemas dan rasa kurang enak badan, nafsu makan menurun, berat badan menurun.
Dan biasanya yang muncul adalah berkeringat pada waktu malam hari, meskipun tidak melakukan kegiatan apapun.